Oleh: Nur Iskandar
Pendidikan tinggi ditunjukkan dengan proses pembelajaran di universitas. Universitas berasal dari kata universalitas. Artinya alam. Bukankah kita ini sesungguhnya belajar dari alam?
Sebagai ilustrasi deskriptif sebagai berikut. Pohon induk Bougenville ini (lihat gambar) saya beli Rp 5000. Saat memangkas, aduh, sayang dahannya dibuang, lalu saya jadikan bahan stek. Tanam. Ini pertumbuhannya sekarang (lihat gambar). Ia tumbuh sebagai generasi kedua. Saya membaca alam ini, bahwa alam itu jujur tanpa pamrih.
Alam mengajarkan bagaimana sikap mampu berterimakasih bahwa ia telah diselamatkan, dirawat dan dipelihara. Ia berterimakasih dengan cara berbunga.Bagaimana kita sebagai manusia? Jika kita diselamatkan, dijaga dan dipelihara mampukah kita berterimakasih seindah bunga? Kenapa ada kata, “Air susu dibalas dengan air tuba?” Kenapa ada pepatah, “Kasih anak sepanjang galah?” Sementara kasih ibu sepanjang jalan?
Ini perihal lain. Soal ekonomi lingkungan. Bougenvile tadi awalnya Rp5000 dengan cara stek sederhana ia pun berbiak. Kalau diperbanyak 5, 10, 100? Ternyata lapangan kerja senantiasa terbuka kalau kita mau dan mau bekerja…
Sebelumnya ada beberapa Bougenville yang saya tanam. Ada yang merambat ke pagar dan menjuntai dari tebing atap. Dipandang dari kejauhan pun sedap.
Alangkah indahnya usaha penanaman 6 tahun silam.
Alam mengajarkan kearifan. Tanam bunga keluar bunga…kebaikan tak pernah tertukar…
Suatu hari 8 tahun lalu jalan-jalan ke Kompleks yang dibangun Harso di Paris. Palem buntut tupai sedang masak dan gugur. Beberapa biji saya semai dan sekarang gagah terpacak berbagi kerimbunan.
Saya pikir, banyak anugerah murah meriah namun bernilai ekonomi tinggi karena keindahannya. Sebaliknya, barang murah, bahkan sampah, kalau dikelola dengan rasa cinta “jadi sesuatu”. Walau memang prosesnya puaaannjaaaang. Dan laaaamaaa. 8 tahun itu sama dua periode jabatan yang @ 4th.
Dan suatu hari saat sport di lapangan Monas 4 tahun lalu saya menjemput bebijian di sela paving blok. Saya semai. Saya bertanya tanya pohon apa gerangan? Petaikah? Ternyata Flamboyan. Suatu saat. Mungkin 1-2 tahun lagi dia akan berbunga bak Sakura di Jepang.
Indah nian kisah kisah alam. Sebuah perjalanan yang bertabur bunga di kiri kanan. Semoga satu biji bercabang tujuh dan masing masing-masing cabang berbuah 100. Dan Tuhan Maha Kuasa melipatgandakan sesuai keinginan-Nya. Amiin YRA.