Oleh: Yanti Mirdayanti
Debat calon Wakil Presiden AS Pemilu 2020 ini berlangsung tanggal 7 Oktober dan bertempat di Universitas Utah.
Topik utama perdebatan ini:
- Kebijakan-kebijakan pemerintah AS dalam menghadapi/menanggulangi Pandemi Corona.
- Kebijakan-kebijakan pemerintah AS dalam masalah Lingkungan Hidup/Perubahan Iklim.
- Peran kepemimpinan AS di dunia (NATO, dsb.)
- Kebijakan Supreme Court (Mahkamah Agung), terutama masalah “Aborsi”.
- Kekerasan polisi AS terhadap warga AS berkulit hitam (diskriminasi).
Kamala Harris (Partai Demokrat) keren!
Ketika menyatakan pendapatnya, dia kalem, jelas, dan selalu menyertakan fakta/data ketika mengkritik kesalahan-kesalahan kebijakan- kebijakan pemerintahan Donald Trump.
Ketika Kamala Harris berbicara, Mike Pence beberapa kali memotong, terutama saat dia tidak sependapat dengan pendapat Kamala Harris.
Dengan tersenyum, tenang, dan profesional, Kamala Harris pun selalu merespon: “Maaf, Pak, saya masih berbicara. Biarkan saya menyelesaikan dulu kalimat saya.”
Jawaban/respon yang diberikan oleh kedua peserta debat atas setiap pertanyaan dari moderator hanya untuk dua menit.
Tugas berat untuk seorang moderator, terutama saat ada peserta debat yang selalu ingin berbicara lebih dari dua menit atau ingin menambah pembicaraan terus, seperti halnya Mike Pence.
** Hadirin yang berada di ruangan dilarang bertepuk tangan atau bersuara apa pun selama debat berlangsung, sepanas apa pun debatnya. Peraturan yang bagus. Dengan demikian, yang berhak berbicara hanya moderator dan kedua calon yang berdebat. Tidak terganggu oleh suara-suara gaduh dari para hadirin. * Penulis adalah kontributor teraju news netrwork–mengajar di Jerman.