Laudato Si-3: Injil penciptaan (LS 62-100)
Oleh: Dr Leo Sutrisno
Menurut Paus Fransiskus, ilmu pengetahuan dan agama, walau menggunakan pendekatan yang berbeda, dapat melakukan dialog yang inten dalam memahami kenyataan, termasuk keadaan planet kita ini. Untuk mengembangkan ekologi yang tepat kedua-duanya tidak dapat diabaikan.
Berikut ditunjukkan bagaimana keyakinan iman dapat menawarkan motivasi yang kuat untuk melindungi alam dan saudara-saudari yang paling rentan (wujud dari Cahaya Iman).
Allah menciptakan segala sesuatu dan relasinya dengan Allah maupun dengan makhluk yang lain (Kitab Kejadian). Manusia, yang diciptakan menurut Citra-Nya, tidak boleh memperlakukan makhluk ciptaan yang lain semena-mena. Allah telah menciptakan norma-norma yang mengatur relasi-relasi itu.
Dosa manusia telah menyebabkan relasi antara manusia dan Allah, antar manusia, dan antara manusia dan ciptaan lain rusak (Kisah Kain dan Abil). Dosa manusia juga mendatangkan bencana yang hebat di seluruh Bumi (Kisah Nuh).
Kini saatnya, manusia dan makhluk ciptaan lain untuk bersyukur kepada Allah, Pencipta-Nya (Kitab Mazmur), Manusia juga diajak untuk menemukan kekuatan baru di ssat-saat yang sulit (Kitab Para Nabi) dengan mengundang Allah Penciptanya. Allah dapat campur tangan di tengah dunia ini dan mengalahkan segala jenis keburukannya (Kitab Wahyu).
Karena,Allah sebagai Pencipta dan sebagai satu-satunya. pemilik dunia, maka manusia tidak boleh memaksakan kepentingannya sendiri atas dunia ini (Hikmah Alkitab).
Penciptaan merupakan bagian dari cinta kasih Allah. Walau sebagai subjek, manusia tidak boleh memandang ciptaan-ciptaan lain sebagai objek semata yang harus tunduk pada kekuasaan manusia. Semua ciptaan bergerak maju bersama-sama dengan dan melalui kita, manusia, menuju ke Titik Akhir yang sama (Misteri Ciptaan).
Diri Allah ada di dalam semua ciptaan-Nya. Alam semesta sebagai kesuluruhan dan segala aneka relasi di dalamnya mengungkapkan kekayaan Allah yang tidak terbatas. Allah, Sang Pencipta, hadir pada semua ciptaan-Nya, walau tetap ada jarak yang tak terbatas antara ciptaan dan Sang Pencita. Kita mesti selalu memuji Allah (Harmoni seluruh Allah).
Semua makhluk di dunia ini milik Allah, Sang Pencipta, dan membangun sebuah persekutuan universal. Tak ada sesuatu dan seorang pun yang berada di luar persekutuan ini (Persekutuan Universal).
Diingatkan bahwa Bumi ini adalah warisan bersama. Karena itu, buahnya harus menjadi berkat untuk semua. Bagi orang Kristen, hak milik pribadi bukan hak yang absolut. Lingkungan alam adalah milik bersama, Orang kaya dan orang miskin mempunyai martabat yang sama. Sama-sama mempunyai tanggung jawab merawat warisan ini (Tujuan harta benda).
Tuhan Yesus menekankan bahwa Sang Pencipta itu adalah Bapa segala sesuatu. Karen itu, Yesus selalu dekat dengan alam dan penuh kasih sayang, hidup dalam harmoni dengan dunia ciptaan, berkarya dengan tangan-Nya, berkontak langsung dengan materi yang diciptakan Allah. Melalui inkarnasi-Nya, misteri Kristus bekerja dalam seluruh realitas alam tanpa meniadakan otonominya. Dengan perkataan lain, Tuhan Yesus hadir dalam seluruh ciptaan dengan ketuhanan-Nya yang universal.
Leo Sutrisno
Pakem Tegal, Yogya
3-8-2019