Oleh: Huda Rabbani *
Pemimpin? Kita sering dengar kata “Pemimpin”. Tahukah anda apa sebenarnya pemimpin itu? Madrasah dipimpin oleh Kepala Madrasah, sekolah dipimpin oleh Kepala Sekolah bahkan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) pun dipimpin oleh satu siswa sebagai Ketua OSIS. Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Lalu apa yang dimaksud dengan pemimpin muda? Menurut Budi Praptono (Aktivis Senior KKMB, Ketua Forum Komunikasi Sosial Masyarakat Merah Putih Bersatu-FKSM MPB) menyatakan bahwa pengertian pemimpin kaum muda bukan hanya fisiknya saja, tapi memiliki semangat mencari jati diri, semangat kebebasan, kemerdekaan jiwa di dalam berekspresi dalam memperjuangan nilai kebenaran, kebersamaan, keadilan, dan nilai-nilai lainnya untuk mewujudkan kehidupan yang lebih beradab.
Apabila berbicara tentang pemimpin muda, tentu tidak bisa dilepaskan dengan kata pemuda. Pemimpin muda pasti berkaitan dengan pemuda. Bicara tentang pemuda yang terbayang adalah kekuatan, semangat yang tinggi dan harapan yang begitu besar. Secara fitrah, masa muda adalah masa yang paling optimal untuk berfikir dengan kematangan jasmani, perasaan dan akal. Sangat wajar jika pemuda memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok lainnya. Semangat mereka bagaikan bom waktu yang siap meledak pada saat yang telah ditentukan, sehingga tidak heran pemuda adalah harapan masa depan, semua bergantung di pundak mereka, ibarat kapal merekalah nahkodanya, mereka yang menentukan hendak kemana kapal akan berlabuh.
Pemuda adalah agent of change (agen perubahan) dalam kehidupan, karena mereka adalah penggerak kemajuan dan peradaban. Perubahan dunia berada di tangan mereka, mereka selalu berada di garis depan menuju kemajuan dalam mengekspresikan kepentingan banyak orang. Banyak perubahan yang terjadi berkat cengkraman kuat tangan-tangan para pemuda. Negara-negara yang berkembang adalah negara yang bisa memaksimalkan pemudanya dengan baik. Pengalaman sejarah membuktikan bahwasanya kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia tak pernah lepas dari peran para bapak pendiri bangsa (founding fathers) yang memiliki tekad juang tinggi, progressif dan revolusioner. Sosok seperti Soekarno, Semaun, M Natsir dan sederet nama lainnya merupakan figur pemimpin progresif-revolusioner yang memberi inspirasi bagi lahirnya kemajuan bangsa Indonesia.
Indonesia saat ini memiliki penduduk kurang lebih 250 juta, 50 % dari jumlah tersebut merupakan kalangan usia muda. Kesempatan yang baik bagi Indoneia untuk menciptakan para regenerasi pemimpin dari kalangan usia muda, karena usia muda merupakan masa yang sangat baik untuk membentuk karakter serta menumbuh kembangkan kemampuan diri dalam berbagai bidang. Pemimpin muda menjadi penggerak dalam pembangunan Indonesia untuk berdaya saing di tingkat ASEAN. Saat ini Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang disegani serta berdaya saing tinggi di tingkat ASEAN. Salah satunya di bidang pembangungan infrastuktur, ekonomi, dan pendidikan. Pemimpin yang baik tentunya dapat membangun sebuah perabadan yang maju.
Pemimpin muda, teladan atau pecundang? Keteladanan. Mudah kita bicara namun sulit kita laksanakan. Teladan yang bagaimana yang seharusnya diberikan oleh pemimpin muda, contoh sebagai ketua OSIS? Ciri pemimpin teladan yang seharusnya dimiliki oleh ketua OSIS yaitu memiliki visi yang jelas dan mampu memotivasi dan menyemangati diri sendiri dan bawahannya untuk mewujudkan visi itu, memiliki kemampuan untuk beradaptasi, memiliki kemampuan untuk bekerja sama/melibatkan orang lain untuk mencapai visi, menjadi panutan moral dan suri tauladan dan selalu semangat dan tidak mudah menyerah, berorientasi pada pelayanan. Ukuran keberhasilannya adalah bagaimana mereka bisa menolong orang lain, melayani orang lain, mau menerima tanggung jawab moral dan sebagainya. Memancarkan energi positif, secara fisik memiliki air muka yang menyenangkan, optimis, positif, bergairah, antusias, penuh harap, mempercayai. Memancarkan energi positif yang dapat mempengaruhi orang-orang sekitarnya. Dengan energi itu selalu tampil sebagai penengah sehingga bila terjadi energi negatif bisa merubahnya menjadi lebih positif. Dapat mengemban amanah dan tanggung jawab yang besar sekaligus sebagai motivator sekaligus fasilitator bagi bawahannya.
Beda dengan pemimpin pecundang yang hanya berani bicara namun tidak berani bertanggungjawab. Seorang pecundang biasanya hanya menyalahkan orang lain. Seorang pecundang memiliki ciri-ciri yaitu memiliki harga diri (self esteem) yang rendah, orang yang selalu menyalahkan orang lain biasanya memiliki hati yang tidak bersih, pengecut, berhati kerdil. Orang yang selalu lari dari kenyataan hidup adalah orang yang pengecut. Hatinya terlalu kecil untuk bisa menerima kenyataan yang tidak seindah harapannya. Mereka juga merupakan orang-orang yang belum siap untuk gagal. ciri pecundang yang sangat tidak cocok sebagai pemimpin yaitu kurang bertanggung jawab. Jadilah pemimpin muda teladan bukan pemimpin muda pecundang. (Penulis adalah siswa MAN 1 dan peserta diklat journeypreneurs)