teraju.id, Sambas – Cepatnya informasi yang disebar melalui media sosial (medsos) berdampak pada kehidupan masyarakat. Untuk itulah perlu kehati-hatian mempergunakan medsos/sosmed. Diharapkan, seluruh anggota Polri dan masyarakat secara bijak menggunakan sosmed. Serta cerdas memilah dan memilih setiap informasi di sosmed.
Demikian hal itu dikatakan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal Polisi Drs Erwin Triwanto SH, disela kunjungannya di Kota Sambas dan Kota Singkawang, di hadapan seluruh anggota Polres Sambas dan Singkawang, Kamis, 20/7/17. Kapolda Kalbar mengajak untuk cerdas dalam berinteraksi di Media Sosial, jangan mudah mengunggah foto maupun tulisan yang akan berdampak merugikan institusi maupun masyarakat.
Drs Erwin Triwanto SH mengimbau, beredarnya informasi hoax di sosmed, agar masyarakat juga jangan mudah percaya. Namun, informasi tersebut harus ditelusuri kembali.
“Warga masyarakat jangan mudah percaya hoax atau berita bohong. Tidak sesuai data dan fakta yang disebarkan di media sosial yang sengaja dihembuskan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk memperkeruh suasana yang sedang aman dan kondusif, ” ujar Jenderal bintang dua ini.
Tercatat 110 Juta lebih pengguna internet di Indonesia, 60 juta lebih menggunakan aplikasi Medsos Facebook. Sehingga hal ini menjadi perhatian serius bagi semua kalangan. Teknologi informasi berkembang sangat pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi. Di era informasi digital ini, semua informasi begitu mudah diperoleh. Begitu juga penyebaran hoax seperti virus yang menjangkiti pola pikir masyarakat pengguna media sosial yang aktif di dunia maya.
“Begitu cepat pengaruh dunia maya dalam menyebarkan berita HOAX dan terasa sangat sulit dikontrol. Sekali klik saja, satu berita bisa dijangkau ribuan bahkan jutaan pasang mata dari berbagai penjuru dunia, beredarnya hoax saat ini sudah sangat meresahkan bagi kehidupan bermasyarakat,” tutur Drs Erwin Triwanto SH mengingatkan.
Hoax merupakan penyakit sosial masyarakat. Apalagi hoax yang mengandung unsur kebencian, permusuhan dan punya potensi memecah belah keutuhan bangsa.
Drs Erwin Triwanto SH mengingatkan, agar masyarakat untuk berhati-hati dengan motif penyebar hoax yang sengaja mengadu domba. Apalagi hoax yang digunakan untuk mencari popularitas atau kepentingan bisnis semata.
“Berbagai motif dibalik hoax pun beraneka ragam ada motif bisnis, politik, mencari popularitas bahkan motif untuk mengadu domba masyarakat,” ujar Drs Erwin Triwanto SH.
Drs Erwin Triwanto SH menegaskan, sikap Masyarakat yang harus dilakukan apabila menerima berita bohong atau hoax, cukup dibaca sendiri. Jangan disebarluaskan.
“Mengkonfirmasi kepada sumber yang dapat dipercaya, memberitahukan kepada pihak kepolisian terdekat. Jangan mudah emosi atas berita yang anda baca sehingga anda ingin segera meneruskan berita tersebut kepada orang lain, ” demikian Kapolda. (Cucu/r)