teraju.id, Poernama Valley – Seperti teman sekelas yang hendak baca puisi. Bawa contekan di tangan, tapi masih saja belum serius, bisa jadi ini sesi latihan, GK alias gladi kotor. Naahh, pada kesejatiannya, moment ini adalah acara launching buku berjudul “Kita dan Kota” yang penulisnya adalah kami semua, yaitu kami yang diperjalankan Tuhan YME, Allah SWT pada 4 malam 5 hari dalam sebuah program tahunan “KEP’s Journalism Fellowship” sebuah program intercultural learning yang sudah berjalan selama 3 tahun, dan untuk 2018 menempuh rute Pontianak-Kuching-Singapore-Kuala Lumpur-Pontianak.
Kami ber-15 adalah orang-orang yang beragam, tak heran dari sejak persiapan hingga pelaksanaan program berjalan penuh dinamika, namun perjalanan 5 hari di negeri orang mengajarkan kami banyak hal (semua tertuang dalam isi buku), hingga sampailah kami kini pada sebuah ujung yang kami tunggu-tunggu, yakni moment untuk sama-sama kembali mengenang semua kisah.
Tepatnya tadi malam, memasuki 4 bulan sejak dilaksanakannya program (Nov 2018) kami berkumpul kembali, meluncurkan karya buku bersama (khusus Nuris-Odhy 2 buah buku) dalam rangkaian acara di Kampoeng English Poernama (KEP’s Day): Welcoming Party-nya Volunteer Batch-6th dan inagurasi pengurus KEP periode 2018-2023.
Tawa canda luapan atas rindu kami pada satu dengan lainnya semalam seperti tak hilang-hilang hingga mesti bubar jalan di malam yang kian larut. Semua pulang dengan senyum, senyum bahagia atas sebuah perjalanan, pengalaman terlebih atas sebuah karya buku.. Sampai jumpa di KEP’s Journalism Fellowship 2019 “kawans”.
Kami yang berbahagia tersebut:
Nuris (leader), Mey-Beng (coordinator/co.coordinator programm), Fahmi-Mia-Ody (kameramen), Ai-Elva-Nande-Dea-Aida (Tetra) Rike (best Writer), Muti-Hafizd (volunteer) dan saya sendiri (ibu/adviser KEP).
Ingat kata Pramoedya Ananta Toer: “Menulis adalah bekerja untuk keabadian!” (Dwi Syafriyanti)