teraju.id, Pontianak – Semangat dan gairah, keinginan besar, kegemasan dan keberanian. Artian itulah yang ditunjukkan seorang penulis kepada pembaca dengan tujuan agar dapat mendorong orang-orang sesamanya untuk mengembangkan potensi diri. Menjadi anggota Club’ Menulis yang memiliki passion dibutuhkan usaha dari dalam diri. Passion inilah lahir dari adanya peluncuran buku baru. Dua belas karya dari anggota luar biasa dan biasa berhasil diterbitkan Jumat, (28/12/18).
Dalam hal kepenulisan, semangat dan gairah menulis sangat diperlukan untuk menularkan energi kepada pembacanya. Melahirkan sebuah karya berdasarkan pengalaman survei seperti Teluk Nibung Desa di Pulau Kalimantan Barat karya Suherman, Meniti Kisah di Pedalaman Kalimantan Barat: Sekadau-Nanga Mahap-Baa-Piyansa’, karya Saripaini, dan Mengulik Kisah Masyarakat Kubu Raya karya Tuti Alawiyah. Ada juga cerita liburan dan pengamatan cinta muslimah seperti Gempita Alam Singkawang, Novi Anggraeni, dan Aku Tidak Ingin Jatuh Cinta, Mita Hairani. Cerita Biak Sambas, juga ditulis oleh Khatijah sebagai tulisan harian selama bulan Maret.
Senior Club juga turut berkarya kembali seperti Kubu 360 karya Ambaryani. Karya anggota baru berjudul Nuansa Lokal di Kalimantan Barat, Munawarrah, dkk., editor: Saripaini. Memarani Jalan Dakwah: Karya Mahasiswa MD-FUAd tahun 2018, Atiqah Maula dkk., Editor: Farninda Aditya. Dan tentunya pembimbing Club’, Yusriadi, menulis buku berjudul Research Experiences yang bercerita sebagai supervisor untuk tujuh enumerator Program BKKBN 2017 dan 2018.
316 karya buku sudah dihasilkan Club’ Menulis. Kami sebagai anggota turut berbangga diri. Karena bisa mengatasi masalah serta melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang penulis profesional.
Pembelajaran lebih lanjut perlu dilakukan untuk mewujudkan keinginan besar. Mewujudkan keinginan besar harus diperoleh untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
“Seorang mahasiswa sepatutnya mewujudkan dalam sebuah karya. Namun, keinginan besar harus juga diseimbangkan dengan kondisi dan realitas yang ada di lingkungannya,” begitulah ucapan Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, MA.
Ada sisi positif yang dapat dimunculkan dari setiap peluncuran buku ini. Pertama bertambahnya karya. Kedua menjadi pijakan buat diri sendiri untuk terus berkarya. Ketiga melakukan tindakan nyata demi memperjuangkan karya yang diharapkan.
Sosok penulis akan mampu memberikan semangat dan gairah bagi pembacanya. semoga peluncuran buku ini memberikan dampak dan efek yang tidak terduga dari pembacanya. Aamiin.Tuti Alawiyah.(*)