teraju.id, Polda – Siapa sangka panas Pontianak dan panas politik ketemu di panasnya secangkir kopi? Inilah momentum indah yang ditunjukkan dalam Coffee Morning (Ngopi Pagi) di Mapolda Kalbar, Rabu, 17/5/17 yang berhasil memadu kata sepakat. Pada hari Rabu tanggal 17 Mei 2017 sekira pukul 12.00 wib telah berlangsung Coffee Morning sekaligus Penandatanganan Deklarasi Damai Masyarakat Kalbar bertempat Mapolda Kalbar Jl. Ahmad Yani Kec Pontianak Tenggara.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kapolda Kalbar yang dihadiri oleh :
-Drs. Cornelis.,MH (Gubernur Kalimantan Barat)
-Pangdam XII TPR
-Wakapolda Kalbar
-PJU Polda Kalbar
-M. Kebing (Ketua DPRD Prov Kalbar)
-Kombes Pol Iwan Imam Susilo,SiK (Kapolresta Pontianak Kota)
-Edi Kamtono (Wakil Walikota Pontianak)
-DR. H. Oesman Sapta (DPD RI)
-DR. H Wajidi Sayadi (Ketua FKUB Prov Kalbar)
-PWNU Kalbar
-Pimpinan Muhammadiyah Kalbar
-Ketua MUI Kalbar
-Yakobus Kumis (Ketua DAD Kalbar)
-Agus Setiyadi (Ketua POM Kalbar)
-Sy. Imran Alhabsy (Panglima LPI Kota Pontianak)
-Herkulanus Didi (Pengurus DAD Kab Kubu Raya)
-M Nuruddin (Sekjen LPM)
-Sy. Ibrahim Alqadrie (Yayasan Alqadrie Pontianak)
-DR. Hamka Siregar (Rektor IAIN)
Paguyuban, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda serta media massa yang berjumlah 70 orang.
Susunan acara dalam kegiatan Deklarasi Perdamaian Masyarakat Kalbar, diawali
-Pembukaan
-Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
-Prakata dari Kapolda Kalbar
-Pembacaan Naskah Deklarasi oleh Ketua FKUB Prov Kalimantan Barat
-Penandatanganan Deklarasi Perdamaian
-Menyanyikan Lagu Bagimu Negeri
-Pembacaan Doa
-Penutup
Dalam kata sambutannya Kapolda Kalbar mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang telah hadir serta kepada Ketua DPD RI DR. H. Oesman Sapta yang turut hadir dalam kegiatan deklarasi perdamaian.
Oesman Sapta dalam pertemuan juga bicara bahwa pancasila sudah final, jangan ada dusta diantara kita bahwa kekuatan hanya ada 1 di Indonesia dan tidak ingin lagi mendengar adanya permasalahan khususnya di Kalimantan Barat. Ia, mengucapkan banyak terima kasih kepada aparat keamanan (TNI/Polri) yang telah menjaga situasi kondusif untuk mencegah konflik sosial di Kalimantan Barat.
Gubernur Kalbar mengatakan bahwa sudah terjadi 17 kali konflik di Kalbar, berharap agar kejadian-kejadian di masa lalu tidak terjadi kembali. Mengklarifikasi tentang video pidato dirinya yang sudah tersebar di media sosial. Mengambil langkah hukum atas penyalah gunaan media sosial yang telah menghujat dan menghina dirinya. Menyatakan apabila ia bersalah ia akan bertanggung jawab.
Adapun isi Deklarasi Perdamaian Masyarakat Kalimantan Barat, sebagai berikut :
“Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mewakili tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat dan tokoh ormas, setelah mencermati adanya potensi konflik sosial yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan di masyarakat yang berkepanjangan bagi rakyat, maka dengan hati yang tulus dan ikhlas bersepakat:
1). Menghentikan semua bentuk perselisihan, fitnah dan hasutan .
2). Saling menghormat dan menghargai serta mengedepankan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat guna terwujudnya kerukunan dan kedamaian.
3). Menghormati dan menaati peraturan perundang undangan yang berlaku serta senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4). Membangun komitmen bersama dalam menangkal dan melawan setiap bentuk provokasi serta upaya memecah belah persatuan.
Demikian kesepakatan ini kami buat dengan penuh kesadaran serta hati yang tulus dan ikhlas untuk dijalankan”.
Kegiatan berakhir sekira pukul 12.35 wib situasi aman terkendali, selanjutnya dilanjutkan dengan foto bersama di loby pintu masuk Polda Kalbar. (adaptasi rilis Polda)