in ,

Evaluasi Sail Karimata: Sukses, namun Sampah jadi PR

IMG 20161024 061123 394

teraju.id, Pontianak–  Sepekan setelah terselenggaranya acara puncak Sail Selat Karimata 2016 di Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat, masih ada masyarakat yang belum mengetahui agenda nasional ini. Sebagian masyarakat hanya mengetahui Sail Selat Karimata merupakan suatu daerah di Kalimantan Barat yang indah dan memiliki tempat wisata yang bagus.

Padahal, Sail Selat Karimata ini merupakan program nasional tahunan dengan tujuan untuk mempromosikan wisata bahari. Sail yang berarti berlayar, merupakan program nasional dan tahunan yang didukung oleh menko maritim. Seperti sebelumya ada kegiatan sail yang lain seperti Sail Tomini dan Sail Wakatobi. Untuk tahun ini, Kalimantan Barat dipercayakan menjadi tuan rumah dalam kegiatan Sail Selat Karimata yang menghubungkan 3 provinsi lainnya yaitu Jambi, Riau Kepulauan dan Bangka Belitung.

Kepulauan Karimata dipilih menjadi tuan rumah acara sail dikarenakan, Kepulauan Selat Karimata memiliki wisata yang sangat berpotensi yaitu cagar alam laut karimata yang dapat menjadi spot diving serta rumah bagi penyebaran karang dan padang lamun (sea grass). Selain itu, di dalam CAL Karimata terdapat 15 jenis mamalia, 22 burung, potensi flora di hutan mangrove-nya bahkan reptil dan primata. Kawasan ini perlu dipromosikan sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat di sana karena Kepulauan Karimata masih tergolong kawasan yang tertinggal.

Rangkaian acara Sail Selat Karimata telah dilaksanakan sejak bulan Agustus yang lalu. Berbagai kegiatannya cukup variatif dan tidak hanya di Kalimantan Barat saja, ada kegiatan gerakan bersih pantai, pemuda nusantara, seminar kebahariaan dan kemaritiman di Provinsi Jambi, pawai parade kapal layar serta pengobatan gratis dari angkatan laut. Untuk pengobatan gratis, dilaksanakan di atas kapal dan di puskesmas setempat, tepatnya di kecamatan Teluk Batang, Kayong Utara Kalimantan Barat.

Dari semua kegiatan, dilaksanakan terpencar, tidak hanya di Kalimantan Barat saja namun, untuk acara puncaknya diselenggarakan di Kayong Utara, jelas Kepala Seksi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan, Bapak Saptoyo, SE. M.Si. Adapula Pameran Nasional Potensi Daerah yang dilaksanakan pada 12 15 Oktober 2016 di Pantai Pulau Datok, Sukadana Kayong Utara.

Pada acara puncak, Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo, kembali berkunjung ke Kalimantan Barat untuk melaksanakan acara puncak Sail Selat Karimata. Beliau juga meresmikan Masjid Agung Oesman Al-Khair di Sukadana dengan nama lain Masjid Terapung. Dengan menandatangani prasasti peresmian, Presiden RI Ir. H. Joko Widodo juga didampingi oleh Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, M.H. dan Wakil Ketua MPR-RI sekaligus pemilik OSO Group, Oesman Sapta Odang.

Meskipun acara Sail Selat Karimata tergolong sukses, terdapat beberapa penghambat terutama masalah transportasi. Untuk sampai di Kayong Utara itu, tidak ada penerbangan langsung. Karena ini acara nasional, tentu semua provinsi di Indonesia diundang jadi kalau dari Jakarta perlu singgah ke Ketapang atau Pontianak dulu lalu melanjutkan perjalanan darat ke Kayong Utara, tutur Bapak Saptoyo, SE. M.Si.

Tak hanya masalah transportasi, penginapan di Kayong Utara juga terbatas. Jadi, sebagian besar tamu yang hadir menginap di rumah warga bahkan sebagiannya menginap lebih jauh yaitu di Ketapang. Selain itu, kemacetan juga terjadi cukup parah. Untuk menuju ke tempat upacara, kami tidak bisa menggunakan roda empat. Hanya dapat menggunakan motor atau berjalan kaki, jelas Bapak Saptoyo yang kala itu hadir di Kayong Utara.

Tak ada kerugian yang begitu fatal dalam kegiatan kali ini. Hanya saja ketika pameran, beberapa tenda roboh diakibatkan angin kencang pada tanggal 14 Oktober 2016. Beruntung, tenda tersebut merupakan tenda teduh untuk petugas lapangan yang berada di pesisir pantai bukan tenda pameran.

Terdapat banyak pekerjaan rumah (PR) untuk Bupati Kayong Utara Hildi Hamid, BE beserta jajarannya untuk menyelesaikan masalah selepas acara ini yaitu, masalah sampah. Sampah yang berasal dari pengunjung menumpuk dan harus segera dibuang ke tempatnya agar tidak terjadi pencemaran. Namun, dengan berbagai kendala ini tak mengurangi nilai sukses Sail Selat Karimata. Terbukti dari penuhnya penginapan bahkan rumah warga juga dijadikan tempat menginap sehingga menambah pendapatan masyarakat Kayong Utara. (Dhea)

Written by teraju

IMG 20161023 211456 927

Pasar Siantan Terbakar

IMG 20161025 200319 217

Bhabinkamtibmas, Ujung Tombak Polisi Indonesia