teraju.id, Labuan Bajo – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VIII 2021 di Laprima Hotel Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur
Kegiatan yang dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini melibatkan 32 FKPT di seluruh Indonesia. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) VIII dilaksanakan pada tanggal 02 – 05 Maret di Labuan Bajo.
Ketua FKPT Kalbar Dr. Wajidi Sayadi mengatakan kegiatan ini sebagai sarana dalam perumusan bentuk dan teknis kegiatan pencegahan terorisme antara BNPT dan FKPT untuk setahun ke depan.
“Dalam Rakernas peserta akan membahas tentang rencana kerja FKPT tahun 2021 dan kalender kegiatan. Mereka juga mendapatkan materi terkait tata kelola keuangan negara, sosialisasi undang-undang terkait terkait terorisme, serta update perkembangan terorisme dan upaya pencegahan bersama masyarakat,”katanya
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya rakernas tahun ini hanya diikuti oleh Ketua FKPT, Kabid Agama, Sosial dan Budaya, Kabid Media Massa, Hukum dan Humas, Kabid Pemuda dan Pendidikan, Kabid Perempuan dan Anak, serta Kabid Pengkajian dan Penelitian mengingat situasi yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19 kegiatan dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan. Dalam pelaksanaan Rakernas kali ini, yang masih dalam keadaan pandemi, rakernas dilakukan dengan online dan offline. Dimana pelaksanaan online dilaksanakan di hotel La Prima Labuan bajo sedangkan sistem offline dilaksanakan di hotel Bintang Flores dan Jayakarta Labuan Bajo melalui sistem zoom meeting.
Pada acara pembukaan, hadir Kepala BNPT Irjen Boy Rafli, Bupati Maggarai Barat Bapak Edistasius Endy, Forkopinda Kab Manggarai Barat, para direktur dan deputi BNPT.
Pada kesempatan ini Bupati Manggarai Barat menyampaikan bahwa secara pribadi beliau sangat merasa istimewa karena Rakernas VIII kali ini dilaksanakan dilabuan bajo, hal ini pertanda baik karena BNPT memberikan kepercayaan kepada Labuan Bajo sebagai tempat pelaksanaan rakernas. Artinya hal ini dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi agar masyarakat Labuan hidup sejahtera dan damai.
Acara Rakernas dibuka oleh kepala BNPT Irjen Boy Rafli. Beliau menyampaikan bahwa pada saat ini tantangan yang kita hadapi adalah perubahan sistem nilai di masyarakat. Salah satunya adalah masalah radikal terorisme, orang yang menganut paham radikal terorisme tidak lepas dari radikal intoleran. Dan paham radikal terorisme tidak sejalan dengan nilai luhur bangsa yang sudah diwariskan oleh para leluhur bangsa. Harus kita ingat bagaimana para pejuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia dengan meninggalkan kolonialisme. Tokoh agama, Tokoh Masyarakat dan para leluhur bangsa meninggalkan warisan kemerdekaan kepada kita dengan perjuangan yang tidak muda. Urusan kita saat ini adalah untuk menjaga sistem nilai kita, jati diri bangsa kita. Dan kita berjuang untuk memastikan bahwa sistem nilai radikalisme intoleran itu tidak tepat untuk masyarakat kita. Radikal yang tidak toleran itulah yang tidak sesuai dengan bangsa kita. Jika radikal intoleran dilakukan diruang publik dan menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, seharusnya tidak terjadi. Untuk itu kami mengajak seluruh pengurus FKPT dan seluruh lapisan masyarakat untuk bergandeng tangan agar sistem nilai radikal intoleran tidak bisa menyebar ke masyarakat kita karena bertentangan dengan Pancasila dan mengancam keutuhan NKRI.
Selain itu Kepala BNPT juga mengingatkan bahwa di masa pandemi ini, dimana masyarakat lebih banyak beraktifitas dirumah dan mengkonsumsi tèknologi khususnya internet di mana media ini sangat mudah diakses dan mendapatkan berita serta konten apapun, untuk itu Irjen Boy Ramli juga menekankan bahwa literasi digital adalah bagian kewajiban yang harus kita laksanakan, kita harus berupaya agar masyarakat kita bisa menjadi masyarakat yang cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial.(rilis FKPT Kalbar)