Teraju.Id, Rektorat
Apresiasi terhadap guru besar sosiologi datang dari Majelis Kesultanan Kalimantan Barat, Gusti Kamboja. Menurut turunan Raja Ketapang ini, Prof Dr H Syarif Ibrahim Alkadrie telah melewati banyak asam garapan kehidupan, tak terkecuali sejarah di Kalbar.
“Beliau adalah guru besar yang piawai dalam menulis sejarah. Beliau adalah sosiolog dan antropolog yang bertaraf internasional,” puji Gusti Kamboja yang tampil dengan batik tenun ikat Ketapang. Ia mengingat karya Prof Syarif yang dikutip mancanegara tentang lanun. “Itu kehebatan Malaysia. Mereka tahu naskah berbobot karya guru besar kita,” ungkapnya. “Prof Syarif syarat dengan penulisan sejarah sehingga layak kita sebut maestro,” urai Kamboja disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam sejarah Kalbar sendiri menurut Gusti Kamboja, sangat besar peranan Syarif Ibrahim Alkadrie. Sepanjang 70 tahun, telah menjadi saksi sejarah dan terlibat upaya membangun damai alias rekonsiliasi. Tak heran apresiasi sangat besar diberikan kepada guru besar yang melahirkan hipotesa 2020. Hipotesa 2020 adalah prediksi terjadinya konflik besar di Kalbar apabila tidak berjalannya otonomi daerah secara ikhlas dari pemerintah pusat. (nuris)