teraju.id, Pontianak – Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo hari ini, Kamis, 24/5/18 bicara soal terorisme di Kota Khatulistiwa dalam rangka kegiatan literasi digital bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar bertempat di Hotel Mercure, Jalan Ahmad Yani, Pontianak.
“Beliau akan menyajikan materi menarik tentang pers yang kini mengarus-utama kepada media elektronik dan media sosial. Lebih menarik lagi terkait dengan isu global terorisme,” ungkap Ketua FKPT Kalbar, Prof Dr H Kamarullah, SH.
Literasi digital merupakan kegiatan yang menohok pengetahuan publik dalam rangka pencegahan radikalisme dan terorisme di masyarakat melalui FKPT di 32 provinsi Nusantara. Diyakini BNPT bahwa bergiat di literasi digital bisa menjadi salah satu metode yang efektif guna meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda dalam menolak ajaran dan ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme.
Tujuan giat literasi media bersama Dewan Pers terutama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya generasi muda mengenai pentingnya peran media massa pers dan new media dalam upaya pencegahan terorisme; memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya generasi muda mengenai dampak negatif internet sebagai salah satu sarana penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme; memberikan gambaran secara jelas kepada masyarakat khususnya generasi muda mengenai terorisme di Indonesia, meliputi ancaman, kerawanan, hingga pertumbuhannya, sebagai bagian dari kewaspadaan bersama dalam upaya pencegahan terorisme.
“Kegiatan ini juga meningkatkan sinergi antara FKPT sebagai bagian terdepan di masyarakat dalam upaya pencegahan terorisme dengan media massa pers dan new media sekaligus mendorong media massa untuk meningkatkan efektifitasnya sebagai salah satu sarana pencegahan terorisme, sekaligus menekan fungsi sebaliknya,” tambah Prof Kamarullah yang juga pembantu rektor Universitas Tanjungpura bidang kemahasiswaan.
“Kita mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih bijaksana dalam menggunakan internet, sehingga mampu menimbulkan daya cegah dan tangkal terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme,” imbuhnya. (rilis)