teraju.id, Jakarta – Guru besar termuda ITB bidang kimia yang kini dirjen di Kemenristekdikti, Prof Ismunandar tampil di sesi dialog mengenai global citizenship. Ia meyakinkan bahwa masa depan Indonesia cerah, tergantung bagaimana menyiapkan generasi mudanya.
“Global citizenship itu intinya bagaimana kita bisa berperan aktif secara global dengan landasan kesetaraan,” ujar pria yang pernah menjadi atase pendidikan dan kebudayaan di KBRI Washington DC.
Menyoal bonus demografi, Ismunandar berharap generasi muda bisa menguasai revolusi 4.0. “Di era orde baru istilah revolusi 4.0 ini sama dengan era tinggal landas,” ungkapnya seraya bercanda. Bahwa setiap pejabat pidato tentang revolusi industri 4.0 sama dengan dulu menyebut era tinggal landas.
Era industri 4.0 dan society 5.0 berwujud literasi big data dan kecanggihan teknologi. “Pahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi, program dan kode.”
Di atas itu semua, literasi manusia adalah tuan yang memimpin. Human capacity sangat diperlukan. “SDM 4.0 tidak hanya cukup gelar sarjana. Dunia perlu skill bagi masa depan.”
Kompetensi untuk berinteraksi secara global itulah yang menjadi poin utama global citizenship. (kan)