Oleh: Saripaini
Apa yang terlintas di benak ketika mendengar kata “bermain”? Menyenangkan menggembirakan, keceriaan, lucu, seru. Aku sepakat dengan semua itu. Dengan semua komponen rasa yang hadir ketika bermain, tapi sepertinya deretan itu kurang lengkap karena tak ada berisik, banyak teman, canda gurau. Sebenarnya aku tak lupa untuk menggolongkan itu dalam deretan di atas tapi aku tahu tak semua orang bisa sepakat. Ya, tentu saja aku tahu kalau saat ini bermain tak perlu lagi bergantung sama teman.
Tidak ada lagi kalimat “Tak ramai tak seru.” Karena teman bermain sudah bisa digantikan dengan rangkaian kabel, benda tak bernyawa tapi bisa mati, dengan benda itu seorang anak bisa bermain bola dengan 12 pemain, bermain catur bahkan bisa bermain dengan zombie (hantu impor). Hehe.
“Permainan rakyat jaman now”.
Rasanya kata-kata yang terangkai menjadi kalimat di atas terdengar kontras. Permainan rakyat jaman now? Adakah?
Tapi maaf, tulisan ini tak akan memperkenalkan permainan jenis terbaru atau memperkenalkan permainan rakyat yang telah dimodifikasi menjadi permainan yang mengikuti kecanggihan era ini sebagai upaya untuk melestarikan permainan rakyat. Sekali lagi tidak.
Menurutku tak ada cara lain selain dengan memainkan kembali permainan tradisional yang tentunya sangat mendidik, utama dalam menumbuh kembangkan karakter solidaritas, kerja sama dan saling menghargai satu sama lain.
Kekayaan manfaat permainan tradisional secara nyata dapat dilihat di antaranya, yaitu anak dapat berinteraksi dengan teman-teman sebayanya secara langsung dari interaksi ini mereka akan mendapatkan berbagai pembelajaran dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui permainan tradisioanal akan lebih aktif, kreatif, berani dan telah terbiasa dalam mengenal karakter teman-teman sepermainannya, permainan tradisonal juga bermanfaat dalam mendidik sportivitas anak di lingkungan sepermainannya karena jika melakukan hal yang tidak disukai (curang) teman-teman apalagi merugikan teman, maka anak akan dijauhi oleh teman-temannya dan masih banyak lagi manfaat permainan tradisonal.
Seiring dengan perjalanan waktu, hal menyenangkan, kaya manfaat permainan tradisional ini mulai dilupakan dan berganti dengan permainan modern.
Punggur Kecil, 20 Februari 2018