teraju. id, Pontianak – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar menggaris bawahi bahwa Kota Pontianak rawan pelintasan teroris.
“Dulu Dr Azhari menggunakan Kota Pontianak untuk bolak balik ke Malaysia,” ungkap Ali Fauzi, narasumber Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang kerap berkunjung ke Kalbar bersama FKPT. Selain Dr Azhari, ada pelarian teroris Solo yang tertangkap di Kabupaten Melawi.
Kini, seorang terduga teroris diamankan Densus 88 bersama Polda Kalbar, Senin, 27/11/17 sekira pukul 11.00. Pria bernama Nurhadi itu memegang paspor dengan kelahiran Sekuduk. Ia diduga akan bergabung dengan ISIS di Marawi, Filipina. Nurhadi diamankan di bandara internasional Soepadio saat akan terbang ke Malaysia.
FKPT Kalbar senantiasa mengingatkan bahwa posisi Kalbar rawan pelintasan baik jalur darat, laut dan udara. Kerjasama rakyat dan aparat sangat dibutuhkan demi menjaga Kalbar aman dari masuknya teroris.
Jajaran Mabes Polri membenarkan adanya penangkapan Nurhadi atau Nurul Hadi tersebut. Seperti dikatakan Kadiv Pinum Mabes Polri Kombes Martinus yang dimuat detik. com. Bahwa Nurhadi ditangkap karena diduga akan bergabung dengan ISIS di Marawi, Filipina melalui bandara internasional Soepadio di Pontianak.