Oleh: Ambaryani
Minggu lalu saat pemerintah mengumumkan anak sekolah diliburkan dan pemerintah memberlakukan work from home masyarakat Kabupaten Sambas masih merasa daerahnya aman. Walaupun sebenarnya sudah ada ODP.
Aktivitas masih berjalan seperti biasa, kegiatan sosial kemasyarakatan juga masih berjalan lancar. Saya memantau kampung halaman di hulu Sambas lewat orang tua dan handai taulan. Mereka masih merasa berada jauh dari pusat mewabahnya covid 19. Kami saling mengingatkan untuk waspada.
Tapi situasi itu kini berbeda saat Bupati Sambas resmi mengumumkan Sambas menjadi salah satu kabupaten KLB corona. Yang disampaikan Bupati Sambas kemdian menjadi warning untuk seluruh masyarakat Kabupaten Sambas tanpa terkecuali.
Seluruh masyarakat di kampung Satai Sambas kemudian membatalkan seluruh agenda yang melibatkan masyarakat banyak. Beberapa tetangga yang sudah menyebarkan undangan hajatan dibatalkan. Bahkan ada istilah, jangankan bepergian atau berkumpul di k.eramaian ke ladang saja mereka seakan tak berani.
Mereka menyadari corona sudah tak bisa dianggap remeh lagi. Mereka juga menyadari kampung terletak jauh dari fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan wabah ini. Akan banyak resiko jika kebijakan pemerintah tak mereka gugu.
Beberapa sanak dan orang sekampung yang sudah domisili di pusat Kabupaten Sambas memilih pulang kampung untuk mengisolasi diri. Mengungsi ke kampung halaman mereka rasa lebih aman.
Semoga seluruh masyarakat akan tetap disiplin dan sepaham bahwa ini harus sama-sama diputus mata rantai penyebarannya. Semoga kebijakan-kebijakan pemerintah untuk menangani covid 19 didukung penuh oleh seluruh lapisan masyarakat bahkan hingga di pelosok kampung.
Jika dulu pemberitaan tentang covid hanya berasal dari luar negeri, kini hal ini sudah sampai negeri ini. Dulu rasanya covid tak akan sampai ke Indonesia sekarang hal ini sudah di depan mata. Inalillahiwainnailaihirojiun.