teraju.id, Jakarta – Publik Jakarta bertepuk tangan meriah setelah menikmati seni pentas dengan alat musik akustik berupa suling keroak dan suling paret (parit) serta denting sapek yang dimainkan delegasi Kalbar di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kamis, 26/4/17 malam. Pentas seni ini dalam rangka kampanye air bersih sedunia yang dihelat di halaman Kementerian PUPR sejak 26-28/4/17.
“Pentas kita berjalan baik. Saya meniup seruling keroak dan seruling paret bersama Mat Hori. Pak Herlan memetik sapek,” ungkap Yudi menjawab media online teraju.id pada pukul 21.15.
“Semula penonton hening. Namun setelah nada terakhir, mereka pun bertepuk tangan penuh gemuruh,” lanjutnya seraya menyatakan bahwa tampilnya alat musik di atas adalah memenuhi pesan kesenian di lingkungan perairan berupa parit dan sungai.
Pesan lebih dalamnya, bahwa menangkap burung keroak sebagai bahan pangan masyarakat mesti berhubungan dengan keseimbangan lingkungan. Makanya parit dan sungai mesti dirawat dan dipelihara. Jangan sampai rusak dan tercemar menjadi limbah berbahaya dan beracun.
“Seruling keroak merupakan bagian dari budaya masyarakat tepian parit yang identik dengan air. Maka parit penting dijaga keberadaannya,” tegas Yudi sambil menegasikan parit kota Pontianak yang dikenal sebagai kota 1000 parit mesti dipelihara secara serius.
Kegiatan di Kementerian PUPR sendiri diisi beragam acara. Selain pentas seni dan budaya, juga pameran dan seminar. “Kita dapat stand pameran melibatkan komunitas sungai. Stand kita isi dengan kretivitas seperti lampu hias yang dihasilkan dari pengelolaan sisa pakaian, diambil dari dalam parit karena kategori sampah atau limbah.” (Nuris)