Oleh: Novie Anggraeni
Di pagi Senin yang cerah, saya tidak pergi ke kampus karena sudah selesai ujian akhir. Jadi, saya harus mengantar adik sekolah. Mama juga memerintahkan untuk menjemput nenek di pasar.
Saya ke pasar. Tapi, rupanya dagangan nenek belum habis. Ya, kami harus menunggu sampai ada yang membeli barang dagangan beliau.
Seperti suasana pasar pada umumnya, banyak orang berlalu lalang dan saling bertransaksi antar penjual dan pembeli. Namun, bukan itu yang membuat saya tertarik. Melainkan seekor kucing yang berbaring santai di antara dagangan nenek saya.
Kata nenek, setiap Subuh hari kucing ini sudah menunggu nenek. Dan ketika nenek datang ia akan menghampirinya dan setia menunggu hingga nenek pulang. Nenek memanggilnya dengan gelaran “Cicak”.
Nenek memanggilnya seperti itu karena bulunya mirip dengan cicak. Memang terbukti, saat nenek memanggilnya “Cicak..Cakk…” Maka kuping kucing itu pun naik dan ia pun menjawabnya dengan mengeong.
Kucing ini memang sudah seperti penjaga dagangan nenek. Dia jugalah yang setia menemani nenek. Kalau ada yang membawa kue atau ikan, kucing itu pun akan mengeong meminta bagiannya. Atau seperti sekarang, ia berbaring dengan malasnya.
Selang beberapa menit kemudian, ada seorang anak laki-laki lewat bersama ayahnya. Ia melihat si Cicak dan langsung bersuara “Meong..meong…” meniru suara kucing. “Meong tah Pak.. Meong..yong…” ucapnya sambil berjalan meninggalkan kami.
Saya tidak heran melihat anak kecil itu yang begitu sukanya melihat kucing. Karena, memang kebanyakan anak-anak menyukai kucing. Begitupula adik saya yang ada di rumah. Dia sangat menyayangi kucing dan selalu mengikutinya ke manapun kucing itu pergi.
Melihat kucing ini, aku jadi teringat dengan kisah Rasulullah dan kucing kesayangannya. Rasulullah memiliki seekor kucing bernama Mueeza. Menurut banyak narasumber yang saya baca dan ketahui, Mueeza memiliki banyak keistimewaan di sisi Rasulullah. Salah satunya, Mueeza akan mengeong ketika mendengar suara adzan seperti ikut membalas lantunan suara adzan yang berkumandang.
Kucing memanglah hewan yang lucu dan menggemaskan. Dia juga pandai merayu saat meminta makanan, yakni dengan mengelus tubuhnya dan mengeong seperti membujuk. Seperti yang Rasulullah lakukan, seharusnya sebagai manusia yang memiliki akal kita bisa menyayangi kucing. Jika tidak mampu merawat dan memeliharanya, setidaknya jangan menyakiti dan menyiksanya.