Oleh: Ambaryani —
Matahari baru mulai muncul. Mengintip sedikit. Arus air di Sungai Bulan tenang.
Kontras dengan sore Kamis saat saya dan teman-teman menyeberang menuju Pontianak. Jantung saya berdesir. Mulut otomatis komat-kamit. Berdoa.
Ombaknyamengombang-ambing klotok yang kami tumpangi. Air sungai menyiprat-nyiprat sampai membasahi muka dan baju saya.
Saya pejamkan mata sejenak, tarik nafas. Saya alihkan sudut pandang saya, kemudian saya nikmati setiap ayunan klotok ketika diterpa gelombang.
“Ini asyik, santai…”, saya berbisik dalam hati.
Sekejap, pikiran dan hati saya lebih tenang. Walaupun doa-doa terus diucapkan.
Tapi, pagi ini damai sekali. Airnya tenang. Anak-anak sekolah ramai lalu lalang. Mengiringi perjalanan pagi.
Dari arah seberang –Jangkang, motor klotok dipenuhi anak-anak berseragam putih dongker. Mereka menuju sekolah dan siap belajar.
Pagi ini, perdana saya nyeberang di ujung dermaga sungai utama. Sungai besar. Biasanya, klotok masuk ke sungai kecil dekat Puskesdes Sungai Bulan.
Proyek perbaikan jalan sudah selesai. Jarak tempuh terpangkas lumayan banyak. Lebih hemat waktu dan biaya.
Tapi, dengar-dengar, dermaga utama ini akan dipugar lagi. Dibuat besar, hingga bisa menjadi penyeberangan mobil. Realisasinya, belum tahu pasti. Semoga terus membaik. Agar mobilitas Kubu – Pontianak lebih lancar jaya. (*)