Oleh : Selly Novira
Seperti yang kita ketahui, madu sudah sangat familiar di bidang kesehatan akan khasiatnya. Apalagi dalam situasi Covid-19, semakin banyak yang mengonsumsi madu untuk menjaga imunitas tubuh.
Selain dikenal khasiatnya dalam kesehatan, madu juga dipercaya untuk merawat bentuk tubuh agar selalu ideal. Jika ingin diet, kamu dapat melakukannya dengan mengonsumsi madu secara rutin. Bagi yang memiliki program penambahan berat badan, mengonsumsi madu juga dipercaya dapat meningkatkan keberhasilannya, loh!
Dapat Menurunkan Berat Badan
Dilansir dari Okezone .com, rasa manis dari madu hadir dengan berbagai kandungan yang bermanfaat bagi tubuh, seperti fruktosa, glukosa, sukrosa, dan maltosa. Kandungan tersebut yang menjadikan madu sebagai antioksidan yang sempurna. Madu memilki kemampuan magis untuk memobilisasi akumulasi lemak yang tidak terpakai pada tubuh.
Madu kaya akan kolesterol baik yang membantu untuk mengurangi ketegangan kardiovaskular, yang dapat menjaga kebugaran dan aktif dalam penurunan berat badan. Madu juga dapat menyerap karbohidrat dengan secara perlahan, sehingga peningkatan kadar glukosa darah menjadi lambat.
Jika dikonsumsi secara rutin, madu dapat membantu Anda untuk mengurangi berat badan.
Dapat Menaikkan Berat Badan
Mengonsumsi madu tidak hanya untuk menurunkan berat badan saja. Namun, dapat juga untuk menaikkan berat badan. Bedanya hanya dari cara mengonsumsinya. Jika untuk menurunkan berat badan hanya mengonsumsi madunya saja maka untuk menaikkan berat badan adalah dengan mencampurkan madu dengan susu.
Dilansir dari 1health .id, susu yang dicampurkan dengan madu akan lebih efektif bertugas menaikkan berat badan. Hal ini karena campuran susu dan madu memilki 80% karbohidrat juga 2% vitamin dan mineral. Kandungan gula dalam madu sendiri dapat disimpan dalam bentuk lemak di tubuh. Menjadi catatan, gula yang terkandung dalam madu merupakan gula alami yang tidak akan menimbulkan lemak berbahaya di dalam tubuh.
“Tapi, bukannya susu dapat menetralisir dan bersifat basa?”
Menurut dr. Danny dalam Alodokter menyatakan susu dapat menetralisir jika mengonsumsi susu dengan obat. Madu alami tidak bereaksi dengan susu, sehingga penggunaannya dapat digunakan setelah minum susu dan dapat juga dikonsumsi bersamaan dengan susu.
Waktu yang tepat untuk mengonsumsi campuran susu dan madu yaitu pada malam hari sebelum tidur. Hal ini karena lambatnya proses pencernaan pada malam hari cenderung membantu tubuh untuk menyerap lebih banyak kalori yang kemudian akan menambah berat badan. Dianjurkan untuk mencampur madu dalam susu yang hangat.
Disarankan untuk mengonsumsi madu alami dan susu murni untuk hasil maksimal dan menyehatkan.
Jangan Dikonsumsi Secara Berlebihan
Namun, madu tidak selamanya memberi kabar baik bagi kesehatan tubuh. Di sisi lain, madu juga tidak baik jika dikonsumi terlalu banyak dan tidak dianjurkan bagi pengidap diabetes.
Penderita diabetes tidak dianjurkan untuk mengonsumsi madu sebagai pengganti gula. Madu juga punya bahaya yang sama dengan gula apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Meski madu dikatakan dapat menyerap karbohidrat dalam tubuh tetapi madu merupakan jenis makanan yang termasuk golongan gula dengan kandungan karbohidrat sebesar 12 gram dalam satu sendok makan. Dalam satu sendok makan, madu memberikan 50 kilo kalori.
Selain itu, madu juga mempunyai indeks glikemik sekitar 87 (termasuk jenis makanan dengan indeks glikemik tinggi). Karenanya, madu tetap tidak boleh dikonsumsi berlebihan oleh penderita diabetes.
Jangan dikonsumsi terlalu banyak pada saat program penambahan berat badan. Terlalu banyak fruktosa dalam madu ini bisa menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan terkait kadar gula yang tinggi.
Oleh karena itu, dosis madu yang dianjurkan untuk dikonsumsi yaitu kira-kira 10 sendok teh, yaitu 50 ml madu per hari.
Madu memang makanan alami yang kaya akan nutrisi dan manfaatnya serta menyehatkan. Namun, madu juga bisa menjadi “racun” jika dikonsumsi secara berlebihan. Jangan lupa didampingi dengan berolahraga, agar kebugaran tubuh tetap terjaga!