Oleh: Saripaini
Menangis adalah keluarnya air mata yang disebabkan oleh gejolak emosi, seperti terharu, sedih, atau gembira.
Menangislah jika dirasa perlu menangis karena tak ada yang melarang. Tangis itu fitrah sekaligus anugrah yang diberikan Allah kepada manusia.
Tapi mengapa?
Malu?
Ya, bagi sebagian orang menangis memang dipandang sebagai titel yang hanya dipakai untuk anak kecil yang belum bisa apa-apa, untuk orang lemah tak berdaya. Padahal menangis bukan cuma milik anak kecil dan menangis tak akan membuat seorang menjadi kecil.
Tak ada larangan untuk menangis, karena kita mempunyai hati untuk merasakan sesuatu. Pendengaran, penglihatan, kepala, wajah bahkan semua yang bersumber dari anggota badan akan mengikuti segala instruksi dari hati. Ya, hati adalah pemegang kendali dari rasa. Oleh sebab itu tangis adalah hal yang wajar.
Setiap orang pasti pernah meresakan gejolak emosi marah, takut, sedih, terharu, gembira yang memicu keluarnya air dari mata. Ya, kalau airnya keluar dari mata itu namanya air mata bukan air keringat dan artinya kamu sedang menangis.
Tangis adalah anugrah yang memiliki manfaat bagi manusia. Ya, menangis bisa menurunkan tingkat stres, menurunkan beban pikiran yang terbelenggu di hati, tentu kita akan merasa lebih lega setelah menangis karena telah menyalurkan energi-energi negatif memalui tangisan. Masih banyak lagi manfaat dari menangis. Satu kalimat di akhir paragraf ini, “Menangis itu tidak buruk.”
Menangis memang penting, tapi harus bijak, jangan terlalu sering menangis, karena segala sesuatu yang berlebihan dan bukan pada tempatnya tidak akan mendatangkan kebaikan walaupun sebenarnya itu baik.
Menulis tentang tangis mana mungkin aku lupa dengannya, siapa lagi kalau bukan Kila, dia temanku. Oh, iya hari ini 21 Januari dia Ulang tahun, “HBD Kila air mata.”
Dia adalah salah satu atau mungkin satu-satunya temanku yang paling sering menangis, nyaris di setiap moment. Termasuk kemarin malam, dia mengirimkan emoticon tangis di group WA ANGKATAN 10 karena tak ada yang ingat hari ulang tahunnya (aku yakin semuanya hanya pura-pura lupa) dan pagi ini….
“HBD Kila” dia ngucapin buat dirinya sendiri pakai emoticon sedih.
Jangan nangis setelah baca tulisan ini! Tapi kalau terlanjur nangis lanjutkan. Aku hanya berharap tangisan itu karena terharu bukan karena marah. Jangan lupa! Menangislah dengan bijak.
Punggur Kecil, 21 Januari 2018