Oleh: Novie Anggraeni
Selasa, 8 September 2020 Rumah Literasi FUAD IAIN Pontianak telah menyelenggarakan tes wawancara wawasan bagi calon Duta Literasi FUAD IAIN Pontianak. Tes wawancara ini dilaksanakan dengan dua 2 gelombang. Hal ini dilakukan, agar mahasiswa tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. Mahasiswa juga diminta untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker, untuk upaya pencegahan covid -19.
Terlihat raut wajah tegang saat menunggu giliran mereka dipanggil wawancara. Meskipun demikian, mereka tetap antusias untuk mengikuti rangkaian tes.
Adapun mahasiswa gelombang pertama tes wawancara keluasan wawasan ini ialah Jabir, Wulandari, Huzaimah Agustini, Masruroh dan Santri Kelana Panjaitan. Sedangkan gelombang kedua yakni Dinda, Khoridah, Nurjannah, Resvi dan Besirin.
Sebelum mengetahui lebih dalam pengetahuan peserta, Dr. Ismail Ruslan selaku Dekan FUAD yang melakukan wawancara meminta peserta untuk menyebutkan sila pada Pancasila. Dengan tegas, semua peserta menyebutkan sila Pancasila. Selain itu, mahasiswa diajak untuk mengingat kilas balik sejarah perumusan Pancasila.
Melihat kondisi kebangsaan masyarakat Republik Indonesia saat ini cukup mengkhawatirkan. Muncul di tengah masyarakat ideologi yang mengusung Khilafah yang bisa saja menjadi pemecah rasa nasionalisme dan patriotisme.
Melalui wawancara akan diketahui bagaimana keluasan wawasan kebangsaan calon Duta Literasi FUAD.
Selain itu keluasan wawasan kebangsaan, kandidat Duta LITERASI ini juga digali lebih dalam terkait wawasan mengenai dunia Literasi. Diharapkan, kombinasi dua wawasan ini akan membuat Duta Literasi kelak adalah sosok yang mumpuni dalam mengembangkan Literasi Kebangsaan.
Dekan FUAD Dr. Ismail Ruslan mengatakan Duta Literasi harus memiliki banyak kelebihan, memiliki kemampuan yang baik. Dia harus memiliki kemampuan menulis, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan yang luas. (Pembimbing Rumah Literasi FUAD IAIN Pontianak)