Oleh: Mita Hairani
Jumat, 20 September 2019 adalah hari kali kedua pertemuan Rumah Literasi FUAD dengan mahasiswa yang tergabung dalam peserta program Rumah Literasi. Bedanya, pertemuan pertama dilaksanakan klasikal, sementara kali ini dalam kelompok kecil.
Kegiatan ini dimulai pukul 08:00 dan berakhir pukul 11:00. 5 Pembimbing Rumah Literasi untuk pertama kalinya memberikan arahan, motivasi, dan materi kepada masing-masing kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Mahasiswa-mahasiwa pada kelima kelas Rumah Literasi tampak antusias mengikuti kegiatan ini, termasuk Kelompok 2 yang beranggotakan mahasiswa KPI semester 1.
Di Kelas Kelompok 2, pertemuan pertama dimulai dengan perkenalan. Pembimbing dan peserta Rumah Literasi saling memperkenalkan diri, diikuti dengan menceritakan pengalaman dan kesan peserta yang mereka alami selama sekitar 2 minggu berada di IAIN. Mereka juga diminta untuk menjelaskan alasan mereka memilih IAIN dan Jurusan KPI.
Berbeda dengan kelas Lainnya, pembimbing kelompok 2 sengaja meminta peserta menjelaskan dan menceritakan hal tersebut untuk melihat kemampuan public speaking peserta karena mahasiswa khususnya mahasiswa KPI mestinya memiliki kemampuan public speaking yang baik. Apa yang mereka ceritakan di depan diharapkan dapat memotivasi dan memberikan gambaran kepada mahasiswa lainnya mengenai pengalaman-pengalaman menarik yang dapat mereka ceritakan dan mereka ambil pelajarannya. Selain itu, ini juga bertujuan untuk memberikan sedikit gambaran mengenai apa yang akan mereka tulis nanti sebab target output dari pertemuan kali ini adalah menghasilkan tulisan yang nantinya akan diterbitkan menjadi buku.
Para mahasiswa tampak sangat antusias bercerita, sesekali pembimbing memberi arahan jika jalan cerita mereka sudah keluar dari koridor yang telah ditentukan, karena untuk membuat sebuah tulisan maka diperlukan alur yang menjadi penguat tulisan itu sehingga inti dari yang ingin disampaikan tidak melebar kemana-mana. Setelah selesai bercerita, para mahasiswa langsung dipersilahkan untuk menulis apa yang mereka ceritakan. Saat diarahkan untuk menulis, semua mahasiswa tampak serius mengerjakannya, bahkan karena asiknya, ada mahasiswa yang meminta tambahan waktu.
Setelah selesai, tulisan mereka langsung diperiksa oleh mentor hingga akhirnya dipilihlah tulisan terbaik yang kemudian dihadiahkan sebuah buku. Penulis terbaik yang terpilih minggu ini dari kelompok 2 Rumah Literasi bernama Tia Oktavianti.
Tia tak menyangka akan menjadi penulis terbaik minggu ini. Ia mengaku bahwa menulis bukan ingin menjadi yang terbaik atau dipuji, namun hanya ingin menuangkan Ide, argumen, serta emosinya semata. Ia juga mengaku senang bisa mengikuti program Rumah Literasi ini.
“Program Literasi FUAD ini adalah program yg luar biasa, yang mana program ini bisa menjadi awal guna meningkatkan minat literasi pemuda saat ini,bahkan semakin memperkuat minat literasi saat ini. Apalagi yg kita ketahui bahwa indonesia berada di peringkat kedua terbelakang dari 62 negara didunia. Saya berharap dengan adanya program Rumah Literasi FUAD ini setidaknya dapat menumbuhkan serta meningkatkan minat pemuda terhadap literasi, terutama di kalangan Mahasiswa” ungkapnya. (*)