Oleh: Tuti Alawiyah
Waktu menuju jam makan siang ketika Peserta Bimbingan Teknis Pendataan Kekayaan Kuliner (BIMTEK) tradisional. Salah satu warga tiba-tiba menuju meja di dalam ruangan dipenuhi peserta BIMTEK. Meja itu menjadi tempat jejeran makanan yang dibungkus keluarga induk peserta. Keluarga induk berbondong-bondong satu per satu memasuki ruangan unuk menaruh makanan buat peserta siang nanti.
“Ada Bapakmu, bawakan makanan tuh Jah,” ucap saya ketika melihat bapak keluarga induk membawakan bekal makan siang untuk Khatijah dan Mardiana.
Keluarga induk merupakan keluarga yang ditempati peserta BIMTEK. Ada dua peserta masing-masing di keluarga induk. Ada puluhan peserta dan belasan rumah induk disediakan. Tidak saja sebagai tempat menginap. Mereka pula mempersiapkan makan kami selama tiga hari mulai 19 – 21 Oktober 2018.
“Ada mamak saye Jah,” ucapku setelah melihat ke luar, terlihat Bu Nia sedang menjinjing rantang berisikan makanan.
Keluarga induk saya sudah memanggil-manggil nama saya. Memperlihatkan bekal untuk saya. Lalu, menaruhkan bersama makanan kekuarga induk lainnya.
Situasi ini membuat saya merasa terharu. Tentu saja pengalaman semacam ini belum pernah didapatkan. Apalagi dibekalkan berbagai lauk pauk dan minuman dingin. Wah, rasanya dimuliakan dan diperhatikan
Bimbingan selesai, pantia mempersilakan makan bersama. Makan bersama-sama di lantai beralaskan tikar.
Makanan keluarga induk diletakkan begitu saja bersama makanan lainnya. Duduk di tempat di mana bekal peserta masing-masing disiapkan.
Peserta dan pelaksana duduk rapi dan manis. Begitu pun bapak dan ibu keluarga induk ikut makan bersama. Semuanya berjejeran membentuk barisan yang saling berhadapan. Itulah saprahan.
Makan bersama-bersama dilakukan bersila. Saling berbagi dan mencoba makanan keluarga induk lainnya. Makanan tradisional buatan ibu-ibu kelurahan Tanjung yang beragam.dan enak.
Secara umum makanannya sama seperti biasa. Bahan dan bumbu juga sama. Tapi rasamya berbeda. Dan sensasi menikmatinya itu hanya kami dapatkan hari ini. Kebersamaan dan sikap tanggung jawab keluarga induk perlu diapresiasi. Terimah kasih keluarga induk. (*)
Anggota Club Menulis
Mempawah, 20 Oktober 2018