Oleh: Anggela
Indonesia menjadi lahan subur penyebaran gerakan terorisme yang sudah menjadi ancaman bagi bangsa dan negara. Memiliki 17.504 pulau, suku, agama, ras, dan budaya yang berbeda membuat Indonesia menjadi sasaran empuk. Bisa dilihat dari maraknya kekerasan yang dilakukan oleh kelompok terorisme sejak peristiwa Bom Bali I pada Oktober 2002 hingga kini. Penangkapan yang terus terjadi pada kelompok teroris di berbagai daerah seolah memperlihatkan bahwa kelompok teroris belumlah punah.
Rangkaian peristiwa terorisme kontemporer sejak bom bunuh diri di Bali tahun 2002 hingga terkuaknya jaringan radikal-teror baru dan non-konvensional dewasa ini menunjukkan bahwa terorisme makin menjadi ancaman yang harus diwaspadai terus menerus.
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Barat mengajak seluruh elemen masyarakat melalui seminar yang diadakan di Hotel Dangau Resort pada Kamis, 31 Oktober 2019. Seminar yang berjudul “Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa Tentang Literasi Informasi melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Barat” mengangkat tema Saring Sebelum Sharing. Para Kepala Desa, Kelurahan, Koordinator Agama, dan apparat keamanan seperti TNI dan Polisi turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Terorisme adalah kejahatan serius yang melanggar Hak Asasi Manusia, juga akan sangat mengganggu jalannya roda kehidupan bermasyarakat dan negara. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi masalah terorisme, seperti didirikannya Badan Nasional Penanggulagan Terorisme (BNPT) yang tugas dan fungsinya tercantum dalam UU RI No.5 Tahun 2018. Upaya pencegahan dan kontra radikal sudah mulai dikumandangkan melalui komunitas, organisasi, kumpulan orang-orang yang menolak terorisme.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa dampak positif dan negative dalam hal informasi yang tersebar. Dengan berbagai fasilitas dan teknologi yang serba cepat dan instan, informasi sudah tidak mengenal batas waktu dan tanggal. Informasi yang bersifat negative lebih cepat berkembang dibandingkan dengan upaya-upaya yang dilakukan dalam hal pencegahan dan penyembuhan. Berita bohong atau hoax menjadi kata yang tidak asing di dunia ini dan sudah menjadi viral di kalangan masyarakat.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks atau hoax adalah berita bohong atau berita tidak bersumber. Hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Saat ini, hoax adalah kabar palsu yang sering muncul di internet dan memiliki tujuan untuk menyebarkan kepanikan dan ketakutan massal. Kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab. Media penyebaran hoax internet pertama yang diketahui adalah via email, biasanya berisi peringatan akan hal sebuah klaim palsu. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, terutama pada smartphone dan media sosial, jenis hoax di internet semakin banyak dan berbahaya. Berikut ini jenis kabar bohong yang harus diwaspadai berdasarkan Liputan6.com :
Hoax Virus
Hoax jenis ini biasanya dikembangkan oleh hacker dan melakukan penyebarannya lewat email atau aplikasi chatting. Hoax jenis ini biasanya berisi tentang adanya virus berbahaya di komputer atau smartphone Anda yang sebenarnya tidak terinfeksi.
Hoax Kirim Pesan Berantai
Pengguna aktif aplikasi chatting WhatsApp atau BBM, pasti sering mendapat pesan untuk melanjutkan pesan ke beberapa teman lain dengan berbagai alasan. Biasanya, pesan tersebut tentang mendapat hadiah tertentu atau mengalami hal buruk jika tidak mengirimkannya.
Hoax Urban Legend
Banyak orang yang suka membuat hoax soal cerita urban legend seram tentang tempat, benda, atau kegiatan tertentu. Hoax jenis ini biasanya menghimbau netizen untuk tidak mengunjungi, membeli, atau melakukan hal yang telah disebutkan pembuat hoax tadi. Hoax jenis ini dapat berimbas negatif pada si objek kabar hoax, seperti mulai dijauhi sampai nilai ekonomisnya menurun. Sekilas hoax ini mirip dengan black campaign.
Hoax dapat Hadiah Gratis
Hoax satu ini modusnya mirip dengan penipuan online. Oknum akan mengirimkan pesan boradcast atau pop-up message berisikan pengumuman pemberian hadiah gratis. Di sini, memang korban jarang ada yang mengalami kerugian uang, namun mereka tertipu dengan mengisi survei-survei internet untuk iklan. Dampak negatif akan semakin besar apabila si korban tidak sengaja menggunakan email kantor atau email utama untuk mendaftarkan diri di survei tersebut. Jika terjadi, maka email-email iklan dipastikan mengalir deras dan susah untuk dihentikan.
Hoax tentang Kisah Menyedihkan
Hoax satu ini berupa surat yang berisikan tentang kabar dari seseorang yang tengah sakit dan membutuhkan dana guna operasi atau obat. Hoax jenis ini biasanya menggunakan foto dari Google demi mendapatkan simpati. Oknum dari penyebar hoax ini turut menyertakan nomor rekening agar korban yang tertipu bisa mengirimkan beberapa jumlah uang.
Hoax Pencemaran Nama
Sifat hoax ini sangat berbahaya. Karena dari berita palsu bisa dengan mudah tersebar di dunia maya dan mampu menghancurkan hidup seseorang dalam sekejab.
Merajalelanya hoax adalah bentuk kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya literasi. Literasi sendiri adalah hal yang harus ditanamkan sejak dini dalam kehidupan manusia. Berkembangan hoax ini seragam dengan tingkat literasi Indonesia yang berada pada peringkat 60 dari 61 Negara pada tahun 2016. Hal ini sebenarnya menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia untuk memahami pentingnya literasi terutama di media.
Dengan adanya tingkat literasi yang tinggi, masyarakat dapa memilah dan menyaring berita yang akan disebarkan dan dipercaya oleh masyarakat.