Oleh: Fathi Jiwa Ikram*
Jumat, 06 Februari 2020. Saya mengikuti kegiatan kuliah umum Rumah Literasi FUAD IAIN Pontianak. Rumah Literasi ini adalah program menulis yang sangat penting untuk membentuk dan membangun kemampuan seseorang untuk menulis. Kegiatan ini sangat memotivasi saya untuk belajar menulis, meskipun ini baru pertama kalinya mengikuti kegiatan semacam ini.
Awalnya ceritanya, hari ini saya ingin menyerahkan Kartu Rencana Studi kepada Dosen Pembimbing, Ibu Farninda Aditya. Takut dosen pembimbing tidak ada di Kampus, saya pun memutuskan untuk menghubunginya terlebih dahulu. Ternyata Dosen Pembimbing ada di sana. Dosen pembimbing meminta untuk menemuinya di Gedung A.Rani. Rupanya di sana sedang ada kegiatan kuliah umum. Dosen Pembimbing meminta saya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sedikit mengganggu pikiran, kegiatan kuliah umum tentang apa ini yang membuat dosen pembimbing meminta agar saya ikut serta dalam kegiatan ini. Sedikit merasa cemas, karena berpikir kegiatan akan memakan waktu yang lama, dan akan membuat merasa cepat bosan. Demi ingin menyerahkan Kartu Rencana Studi, saya pun mengumpulkan niat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Ketika sudah berada di depan pintu masuk gedung A.Rani. Di situ saya bertemu dengan seorang perempuan yang cantik seperti bidadari sedang berdiri di depan pintu. Lalu saya pun bertanya kepada bidadari ini.
“Kak, ada kegiatan apa ini?”.
Ia pun menjawab dengan nada yang halus, “Kuliah umum Rumah Literasi, Bang!”.
“Oh!” jawab saya dengan nada yang agak sumbang dan sok jual mahal, hehehe.
Kemudian saya pun masuk ke dalam dan langsung duduk di antara kawan-kawan mahasiswa yang lainnya. Ternyata banyak juga kawan-kawan mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan Rumah Literasi ini, dari berbagai fakultas dan prodi yang berbeda-beda.
Ketika sudah berada di dalam, saya melihat ada sekelompok penulis muda yang rupanya mereka adalah anak semester dua. Mereka sudah berhasil membuat buku karya mereka sendiri. Sempat bengong dan tak percaya, saya pun jadi sangat termotivasi dan semakin penasaran dengan kegiatan Rumah Literasi ini.
Hati berkata “Wah mantap, baru semester dua udah punya buku sendiri”.
Semakin penasaran, rasanya ingin sekali bergabung dengan klub menulis ini. Belum lagi kata-kata semangat dan motivasi dari para penulis senior tadi membuat menjadi terinspirasi. Seru juga kata saya di dalam hati mengikuti kegiatan seperti ini. Andai saja saya tahu ini lebih awal.
*Mahasiswa Semester II, PAI FTIK IAIN Pontianak