teraju.id, Poernama Valley— Kampoeng English Poernama kembali mengadakan KEP Talk yang ke 6 pada tanggal 1 September lalu. Bertempat di Kantor Kampoeng English Poernama, KEP Talk mengangkat tema The Untold Story of Sultan Hamid II. Latar belakang diambilnya tema ini adalah karena masih banyak generasi muda yang tidak tahu siapa itu Sultan Hamid II padahal beliau adalah perancang lambang negara.
Menurut Anshari Dimyati selaku ketua dari yayasan Sultan Hamid II, kegiatan ini sangat penting untuk menanamkan paradigma berpikir untuk pemuda, khususnya yang ada di Kalimantan Barat, suatu kebanggaan adanya pahlawan asal Kalimantan Barat.
“Sultan Hamid II yang tentunya sangat–sangat layak menjadi pahlawan nasional Indonesia, karena peran beliau membangun bangsa ini, membangun negara ini dengan ciptaan beliau, dengan mahakarya beliau yaitu elang rajawali lambang negara Elang Rajawali Garuda Pancasila. Saya kira penting sekali untuk diketahui masyarakat secara luas terlebih oleh kalangan milenial di Kalimantan Barat,” ujarnya saat menjadi narasumber di KEP Talk #6.
Adapun Turiman Faturrahman yang merupakan seorang peneliti lambang negara mengatakan, harus ada sebuah gerakan tentang kesadaran sejarah agar hal yang sebenarnya terungkap, beliau juga mengungkapkan bahwa banyak sekali jasa Sultan Hamid II yang membuatnya pantas menjadi seorang Pahlawan Nasional diantaranya beliau merupakan sultan ke 7, beliau juga yang menanda tangani pengakuan kedaulatan di KMB. Beliau juga pernah menjadi menteri negara. Dan yang paling besar adalah sebagai sang perancang lambang negara.
Banyak warga yang tidak mengenal Sultan Hamid II perancang lambang negara, figur pemersatu bangsa yang menyebabkan Indonesia mendapatkan kedaulatan penuh, saat agresi militer Belanda I dan agresi militer Belanda II padahal Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya. “Beliau adalah figur sentral kemerdekaan Indonesia diakui seutuhnya bahkan Belanda juga mengakui hal tersebut dan sosok itu adalah anak daerah Kalimantan Barat bernama Sultan Hamid Al – Qadrie,” ujar Nur Iskandar.
Para peserta yang menghadiri kegiatan juga memberikan tanggapan positif dari kegiatan ini. “Sangat pantas dan sangat wajar ada satu kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat mempunyai pahlawan. Rasa kebanggaan itu memotivasi dan menyemangati kawula muda dari acara pada malam hari ini,” ujar Kurniawan.
Sy. Rizki Al Qadrie, Duta GENRE Kalimantan Barat 2019, menambahkan, “Jarang sekali ada acara seperti ini di Kalimantan Barat.”
“Menurut saya acara seperti ini penting sekali karena membuka mata saya tentang Sultan Hamid II dan sejarah pembuatan lambang negara itu sendiri,” ujar Ari Anggara, Duta Bahasa Nasional Kalimantan Barat 2019.