Oleh: Farninda Aditya
@literkraf.id atau Literasi Kreatif mengadakan Geliat Literasi Nusantara pada tanggal 29-31 Maret What’s Up Cafe Pontianak. Kegiatan yang menghadirkan berbagai sektor kreatif tersebut, meyakinkan pandangan luas tentang literasi.
Kegiatan ini tak hanya membahas penulis, buku, pembaca, dan penerbit tetapi dikemas dengan apik melalui diskusi, panggung, dan pasar. Uniknya lagi, acara ini diadakan di cafe yang ramai dikunjungi oleh anak muda.
Varli Pay Sandi dari Kalbar Membaca mengaku bahwa acara ini bertujuan untuk menunjukan kesinambungan literasi dari berbagai lini.
“Film yang diputar oleh Kitara satu di antaranya, cerita yang ditulis oleh Bang Amrin Zuraidi Rawansyah. Kita mengenal Bang Amrin adalah penulis buku ternama di Kalbar. )Buku atau skenario tentu saja erat kaitannya dengan membaca, baik baca sumber atau fenomena. Hasil membaca, menghasilkan sebuah tulisan, tulisan menghasilkan film, film diisi dengan musik, musik memerlukan lirik, lirik juga dihasilkan dari bacaan, karenanya geliat literasi kali ini, kita hidupkan kekuatannya”, ujarnya.
Kesinambungan yang dimaksud Varli menunjukan bahwa literasi menjadi jalan untuk menghasilkan produk kreatif yang baru. Buktinya, pelaksana kegiatan yang dinamakan Literkraf: Literasi Kreatif satu di antara hasilnya. Ditambah, melalui acara ini penulis Kalbar mendapat peluang besar dari Darwati Press, Penerbit terbesar Kalbar.
“Jangan pikirkan kualitas tulisan. Kualitas itu proses, kita ada punya editor. Kualitas buku, kertas, cover, layout kita yang urus. Tidak usah takut tidak laku, kita ini pedagang. Soal royalti, mari kita ngopi. Ngopinya pun ditanggung”, ungkap Rizal Hamka, pada diskusi hari kedua. (*)