in ,

Menjawab Logis Logika Anhar Gonggong bahwa Sultan Hamid “Cacat Sejarah”

Jawaban Guru Pedalaman (Verry Firdaus) dan Putri Prof Syarif Ibrahim Alkadrie (Dian Alkadrie) jadi Trending Topik

IMG 20200630 WA0001

Oleh: Nur Iskandar

Sebagai buntut dari pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Prof Dr AM Hendripriyono di channel YouTube Agama Akal TV (11/6/20) yang menyatakan bahwa Sultan Hamid II Sang Perancang Lambang Negara Elang Rajawali Garuda Pancasila (diplomat ulung di ajang Konferensi Meja Bundar sehingga Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda tahun 1949) tidak layak menjadi pahlawan nasional karena “cacat sejarah” bahkan merupakan pengkhianat negara, dua tulisan ini menjadi trending di teraju.id. Masing-masing jawaban telak seorang guru pedalaman Kalimantan Barat dibaca 6 ribu pemirsa, dan menjawab Anhar Gonggong tentang Sultan Hamid dibaca 2 ribu viewers.

Jawaban telak seorang guru pedalaman dibaca oleh 7 ribu orang di seluruh Indonesia (data teraju.id). Begitupula tulisan putri Prof Dr Syarif Ibrahim Alkadrie yang menyaksikan “perdebatan” ayahnya dengan guru besar sejarah Universitas Indonesia Prof Dr Anhar Gonggong di Universitas Indonesia pula diikuti dua ribu pembaca.

Kedua tulisan itu telak menjawab seluruh argumentasi Prof Dr Anhar Gonggong yang keliru menilai Sultan Hamid II Sang Penyatu Bangsa melalui jasanya di ajang Konferensi Meja Bundar (KMB) setelah tokoh-tokoh nasional lainnya mengalami kebuntuan dalam memperjuangkan kedaulatan kemerdekaan Republik Indonesia. Jika tidak diakui kedaulatan Indonesia Merdeka 17/8/1945 entah apa jadinya Indonesia, bisa jadi berperang terus dengan mengorbankan lebih banyak harta benda maupun jiwa.

Kedua tulisan itu membersihkan nama Sultan Hamid II Sang Ketua BFO dan Menteri Negara Zonder Porto Folio sehingga tidak ada alasan lagi bahwa Sultan Hamid II disebut pengkhianat negara. Sebutan penghkhianat negara tidak lebih daripada ekses berlebihan dari euforia ideologis antara ide tata negara bersifat unitaris atau federalis. Sesuatu yang sama-sama nasionalis berbangsa dan bernegara atas nama Indonesia.

Ikuti dua tulisan trending topik soal Hamid – Anhar Gonggong dan Prof AM Hendropriyono di teraju.id dan silahkan mengikuti perjuangan Sultan Hamid II Alkadrie sebagai Pahlawan Nasional karena jasa-jasanya sangat signifikan bagi perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI, mempersatukan seluruh rakyat Indonesia melalui simbol dan makna lambang negara elang rajawali Garuda Pancasila, serta nilai-nilai kekuatan lokal yang kini menjadi ruh otonomi daerah (buah dari gerakan reformasi total oleh mahasiswa di tahun 1998-1999, yakni UU Otonomi Daerah atau UU Pemeritahan Daerah.

Trending topik adalah indikator bahwa publik ingin tahu siapa dan apa yang dilakukan oleh Sultan Hamid sesungguh-sungguhnya. Publik ingin verifikasi apakah betul tuduhan kepadanya sebagai pengkhianat negara atau justru pahlawan nasional.*

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

IMG 20200629 WA0021

Duo Youtubers Bersaudara,SkinnyIndonesia24 Memutuskan Pensiun Dari Youtube

IMG 20200630 WA0002

Penetapan Sultan Hamid II Pahlawan Nasional – Menghilangkan Faktor Belanda sebagai Penetapan Gelar Kepahlawanan