teraju.id – Depan Korem (12/9/2016) – Suara takbir berkumandang di mana-mana. Langkah demi langkah kerumunan warga menuju surau, masjid, dan lapangan terdekat untuk menjalankan shalat Idul Adha 1437 H. Suasana pagi yang sedikit dingin dan mendung meneduhkan para jamaah shalat Idul Adha.
Terlihat pemuda-pemudi Pramuka yang tergabung dalam Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak berjalan dari shaf ke shaf untuk mengambil infak. Telah disediakan lebih dari 18 kotak infak yang diletakkan sepanjang pinggir shaf shalat.
Seperti biasa para jemaah berbekal koran sebagai alas sejadah. Namun tahun ini ada yang berbeda. Koran-koran yang warga bawa dipungut dan tidak dibiarkan seperti tahun-tahun sebelumnya. H. Sutarmidji, SH, M.Hum selaku Walikota Pontianak menghimbau kepada masyarakat untuk secara sukarela mengambil kertas koran, melipat, dan meletakkannya di pinggir jalan. Jangan dibiarkan di tengah jalan.
Himbauan tersebut pun dilaksanakan. Masyarakat mulai memungut koran, melipatnya, dipinggirkan dan kemudian diangkut oleh pihak Dinas Kebersihan. Dari pinggir Kantor Pos Jalan Rahadi Usman hingga ke pinggir jalan depan penyeberangan kapal feri. Berkat aksi tersebut, seketika halaman alun-alun Kapuas tampak lapang dan bersih.
“Yang paling bagus hari ini ade perubahan dari masyarakat kite ketike shalat Id. Kalo tahun-tahun lalu koran berserakan di tengah jalan. Sekarang ndak lagi, coba lihat. Artinye ajakan saye untuk Pontianak lebih bersih insya Allah akan terwujud di kota Pontianak ini. Kite liat dari keinginan masyarakat, tertibnye masyarakat shalat Idul Adha pada kali ini,” kata Sutarmidji.
Walikota Pontianak dengan logat Melayu Kental menerangkan bahwa pada tahun ini, jumlah kurban bertambah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dan jika distribusinya bagus, semua orang yang berhak mendapat daging kurban pasti mendapatkannya. Dan itu satu hal yang positif untuk kemajuan ekonomi.
“Artinya semakin banyak orang yang mampu berkurban. Kemudian dalam memaknai kurban ini kita melakukan tapak tilas bagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta Siti Hajar yang memberikan makna kepada kite. Bahwa kite harus memberikan, mengorbankan hal yang terbaik dari kite untuk kepentingan orang banyak, untuk kepentingan yang lebih baik, lebih luas lagi untuk Kota Pontianak,” tambahnya.
Hewan-hewan kurban telah disebar dan didistribusikan ke seluruh Masjid, Surau, dan ke tempat-tempat yang membutuhkan. Terlihat seekor sapi yang terikat di pohon halaman Kantor Pos sebagai bentuk penyerahan hewan kurban dari Walikota secara simbolik. Data dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak sendiri, tahun ini terdapat sekitar 640 ekor sapi dan 1969 ekor kambing yang siap dikurbankan di Kota Pontianak.