Jadi Ojek Nenek

2 Min Read

Oleh : Khatijah

Cuaca hari ini mendung, sepertinya akan turun hujan lagi (lagi karena hari sebelumnya juga hujan). Awal bulan, tanggal muda, atau apapun itu menurutku bukan waktu yang tepat untuk pulang kampung karena memang bertepatan dengan PNS, pekerja mengambil upah atau gaji, termasuk nenekku.

Nenekku bukan seorang pegawai atau PNS, beliau ialah istri dari seorang veteran yang juga mendapat jatah dari pemerintah. Gaji pensiun tersebut tidak full karena memang hanya seorang istri, jadi nenek hanya mendapatkan sebagian dari gaji seorang veteran.

Jika aku pulang kampung, maka akulah yang menjadi ojek nenek untuk mengantarnya ke Bank mengambil gaji tersebut. Bukan malas atau apapun, aku merasa sulit saja melalui jalan setempat yang tak kunjung mulus. Ini membuat rasa jengkel untuk jalan di kampung atau bepergian.

Berbicara tentang jalan, aku ingat ibuku pernah bercerita bahwa dulu jalan yang kami lewati ini ialah lumpur. Ibuku dan teman-temannya jika hari sudah hujan berjalan menuju sekolahnya harus melewati lumpur yang sebetis.
Begitu susah mencari ilmu pada zaman dahulu. Tetapi indahnya dulu ilmu susah dicari tapi memang melekat di kepala, sedang sekarang semua sudah dipermudah dengan teknologi jalan lumpur tak perlu dilewati tetapi ilmu susah untuk diserap. Mungkin itu perbandingan pendidikan tempo doeloe dan zaman now.

Jawai, 05 February 2018


Kontak

Jl. Purnama Agung 7 Komp. Pondok Agung Permata Y.37-38 Pontianak
E-mail: [email protected]
WA/TELP:
- Redaksi | 0812 5710 225
- Kerjasama dan Iklan | 0858 2002 9918
TAGGED:
Share This Article