Oleh: Hibatul Azizi
Jakarta – Ari Anggara dan Fuzy Firda Zhan Mewakili Kalimantan Barat pada ajang Duta Bahasa Nasional 2019 yang diselanggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Yang, 13-18 Agustus 2019 di Hotel Mercure Jakarta.
Mahasiswa FKIP Untan Prodi Biologi kelahiran Singkawang ini mampu membuktikan bahwa anak daerah mampu bersaing pada setiap ajang kompetisi. Ari Anggara dengan bangga membawa harum nama Kalimantan Barat di kancah nasional sebagai anak daerah.
Perwakilan Duta Bahasa Kalimantan Barat ini berharap dapat membawakan yang terbaik untuk Kalimantan Barat dan teman-teman Ikatan Duta Bahasa Kalimantan Barat yang sudah membantu persiapan selama dua bulan dan berharap lolos 10 besar. ”Untuk target sebenarnya, kami berharap lolos 10 besar sebagai perwakilan Kalimantan Barat. Ada pencapaian terbaru dari Kalimantan Barat,” ujar mereka kompak.
Banyak persiapan yang ditempuh Ari Anggara dan Fuzy Firda Zhan sebagai perwakilan Duta Bahasa Kalimantan Barat seperti Presentasi Krida Bahasa, penampilan bakat, uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dan Bahasa Asing, dan uji Kepribadian.
Presentasi Krida Bahasa ialah mempresentasikan laporan-laporan yang sudah dilakukan oleh Duta Bahasa disetiap daerah untuk meningkatkan Eksistensi Bahasa Indonesia.Untuk kedepannya Ikatan Duta Bahasa Akan melakukan banyak hal untuk meningkatkan Eksistensi Bahasa Indonesia seperti tetap mengkampanyekan untuk mencintai Bahasa Indonesia, tetap semangat untuk mengenalkan Trigatra Bahasa Indonesia yaitu Mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan Bahasa Daerah dan menguasai Bahasa Asing kepada masyarakat Indonesia.
Mengenai Trigatra Bahasa Indonesia, Ari menjelaskan bahwa maksudnya kita mengetahui bahwa yang pertama dan utama adalah bahasa Indonesia, tetap melestarikan Bahasa Daerah namun bukan berarti anti bahasa asing karena kita juga harus dapat menguasai bahasa asing.
“Seperti yang kita ketahui, di era Globalisasi banyak budaya asing yang masuk, saingan kita bukan hanya dari Indonesia. Kalau kita tidak dapat menguasai bahasa Asing maka kita akan ketinggalan jauh. Selain itu, kita juga harus bangga menggunakan bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia itu sendiri sudah dipelajari banyak negara. Kalau bangsa lain saja belajar Bahasa Indonesia, kenapa kita malu menggunakan bahasa Indonesia?” ujarnya.
Menurut Ari, masyarakat Indonesia harusnya bangga karena kita memiliki ribuan bahasa daerah di Indonesia tetapi kita bisa disatukan oleh satu bahasa yakni Bahasa Indonesia, “Warga asing pun merasa heran dan terkesima mengapa ribuan bahasa tersebut dapat disatukan tanpa adanya konflik, kerusuhan dan perdebatan. Itu sangat luar biasa. Harusnya kita bangga dengan pencapaian itu.”
Saat perform penampilan bakat, Ari dan Fuzy menyuguhkan unsur tradisional Kalbar seperti bermain sapek, tarian daerah, melukis dan berpakaian adat.
Tetapi dari semua jerih payah yang mereka lakukan, terdapat bantuan dan dorongan dari Ikatan Duta Bahasa Kalimantan Barat. “Lebih banyak sukanya dibandingkan dukanya bersama Ikatan Duta Bahasa Kalimantan Barat yang membantu persiapan Krida yang bertajuk “Aku ingin bercerita di LKPA” banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil, di sana kita dapat tau bahwa banyak anak-anak yang memerlukan pentingnya literasi,” pungkasnya.