Oleh: Tyas Khansa Tsabita
Mahasiswa Prodi Psikologi Islam, IAIN Pontianak gencar dalam memposting ke sosial media himbauan kepada mahasisawa dan masyarakat agar melakukan “ Phsycal Distancing ’’ atau dikenal lebih umumnya jaga jarak. Hal ini berawal dari kedua Dosen Psikologi Islam IAIN Pontianak, yaitu Ibu Agus Handini, M. Psi., Psikolog dan Ibu Isyatul Mardiati, M. Psi., Psikolog yang selalu mengingatkan mahasiswanya untuk tetap tenang dan menjaga kesehatan mental dan kesehatan tubuh sendiri tentunya (Sabtu, 28/03/2020).Tak hanya itu Dosen Psikologi ini juga, menasehati mahasiswanya untuk tetap berada di dalam rumah. Menjaga jarak ini penting dan tidak melakukan kontak fisik seperti bersalaman jika bertemu orang menjaga jarak 1 meter, hal ini dilakukan karena mencegah penyebaran virus Covid 19 atau Corona.
Sebelumnya Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmiji, S.H., M.Hum. Atau yang akrab di panggil “Bang Midji”, ini mengingatkan masyarakat untuk tetap dirumah, jauhi keramaian dan istirahat yang cukup. Hal ini dikarenakan sudah ada warga Kalimantan Barat, yang meninggal dunia akibat virus Covid 19. Dan untuk di wilayah Pontianak sendiri Gubernur mengatakan “ Kota Pontianak berdasarkan apa yang ditulis di Website Kemenkes, penularan virus tidak lagi yang bersangkutan baru dari daerah luar dan luar negeri, tapi penularan di Pontianak sudah dari warga Pontianak ke warga Pontianak. Maka saya minta jangan keluar rumah, jaga jarak ketika bertemu seseorang dan pakai masker, dilansir halaman Instagram @bang.midji (26/03/2020). Mengingat apa yang telah disampaikan Gubernur Kalbar, membuat sebagian mahasiswa yang ingin pulang kampung merasa cemas, mereka ingin berkumpul bersama keluarga dirumah.
Dengan adanya himbauan pemerintah untuk tidak berpergian keluar rumah bahkan pulang kampung, yang membuat sebagian mahasiswa merasa sedih dan cemas akan keadaan keluarga masing-masing. Mahasiswa Psikologi Islam gencar dalam memposting ke sosial media mereka, terlebih di WhatsApp dengan mengirim gambar berupa tulisan “ Phsycal Distancing ” bahwa bentuk keperdulian kepada keluarga atau orang dilingkungan sekitar kita, tidak harus dengan menemuinya bahkan melakukan kontak fisik. Lewat komunikasi cara lain juga bisa misalnya sekarang jika ingin kuliah saja bisa menggunakan
E -Learning atau bisa juga menggunakan Video Call di WhatsApp jika ingin melihat sanak keluarga.
Tapi mahasiswa mungkin ingin memanfaatkan libur yang cukup lama ini karena wabah saat ini. Sebagian mahasiswa Kalbar, banyak yang pulang kampung sejak diumumkan libur, namun ada pula yang masih tetap bertahan di kost atau kontrakan mereka masing-masing, dengan alasan takut di anggap ODP (orang dalam pantauan). Jaga jarak sediri merupakan hal yang paling aman untuk terhindar dari Covid 19 dan tetap di rumah. Karena kita tidak dapat melacak siapa yang terkena atau tidak Covid 19 , jika masih gejala.
Di sosial media sendiri, mahasiswa psikologi islam IAIN Pontianak, mengajak seluruh masyarakat baik itu mahasiswa atau pun pekerja, agar tetap menjaga jarak, jauhi kerumunan orang banyak. Dan tidak berkumpul, karena virus Covid 19 ini merebah tanpa bisa dilihat oleh mata telanjang. Tak hanya itu mahasiswa psikologi islam IAIN Pontianak, juga menshare berbagai slide dan semacam poster untuk tidak keluar nongkrong, harus jaga jarak jika ke pasar ke minimarket jangan melakukan kontak fisik dengan bersentuhan tangan.
Dengan adanya poster “ Phsycal Distancing”, ini sangat membantu bagi yang membacanya, jika belum mengetahui virus Covid 19 mencegahnya ini salah satunya dengan menjaga jarak. Karena banyak yang melihat baik itu di Facebook, Instagram dan WhatsApp , sedikit banyaknya membantu mengurangi penyebaran Covid 19, yang melanda Indonesia saat ini. Ini adalah cara yang dapat dilakukan oleh semua orang.
Menjaga jarak, bukan berarti kita tidak ingin orang lain di dekat kita atau bergaul dan berinteraksi secara sosial melainkan cara yang baik, dan dapat dimaklumi. Bahkan antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya pun harus menjaga jarak demi kesehatan tubuh agar tidak tertular wabah itu sendiri. Karena kita tidak mampu mendeteksi orang lain. Nah, hal ini lah yang perlu digencarkan yaitu himbauan untuk menjaga jarak.
Baiknya, masyarakat Kota Pontianak maupun luar daerah lainnya menggencarkan himbauan “ Phsycal Distancing”, khususnya anak remaja atau dewasa lainnya yang aktif dalam bersosial media. Terus posting himbauan ini, agar masyarakat yang masih belum bisa menjaga jarak terhadap orang dilingkungannya atau diluar rumah, mengikuti himbauan ini, menjaga jarak bukan berarti memutus tali silaturahmi namun upaya menjaga kesehatan kita dan orang lain.