Tika Widya Pratiwi, 19 tahun yang lalu tepatnya hari minggu di kota Sintang untuk pertama kalinya aku merasakan dinginnya udara malam menerpa tubuh mungilku. Tangisku malam ini membawa haru seluruh keluarga yang telah lama menantikan kehadiran diriku, aku lahir dari rahim seorang wanita berhati baja Maryati dan seorang lelaki hebat bernama Iwan Suprapto. Kedua malaikat tak bersayap yang selalu ada untuk ku melebur suka dukanya untuk bahgia ku.
Mereka yang sampai saat ini ku panggil bapak dan mama. Perjalanan hidup ku hingga menginjak usia 19 tahun ini, banyak di topang dari hasil pengalaan-pengalaman berharga yang selalu memiliki hikmah di setiap peristiwanya. Aku merupakan salah seorang mahasiswi di suatu Universitas Negeri di Pontianak, ya.. Universitas Tanjungpura, aku merupakan Mahasiswi di suatu kampus yang dikenal dengan nama Kampus Hijau, mana lagi kalau bukan Faperta. Fakultas Pertanian tepatnya di jurusan Agroteknologi.
Sebenarnya tidak pernah sama sekali terbesit di fikiran ku untuk memilih pertanian sebagai jurusan kuliah ku, tapi Qodarullah ini semua merupakan ketetapan Allah, yang mana salah satu faktor pendorong ku untuk memilih jurusan ini adalah abang ku, ia merupakan seorang petani sealigus pengepul sayuran untuk di pasarkan. Hingga pada awal perkuliahan berlangsung aku telah menyusun dan membulatkan tekat ku di jalan ini. Seluruh kegiatan kampus yang menurutku memiliki feadback dan dapat ku jangakau aku coba, walau hanya untuk sekedar nimbrung mendapat ilmu bahkan terjun langsung mengorganisirnya, dari SMA aku memang penggila Organisasi hanya saja kesalahan ku dimasa lalu membuatku belajar tentang pentingnya prioritas sebagai pelajar, hingga di suatu even organisai yang sedang aku ikuti mengenalkan ku pada suatu yayasan yaitu KEP’S Agro (Kampoeng English Poernama Agro).
Dari pertama nama itu ku dengar sudah ada chemistry di hati, yang aku fikirkan adalah perpaduan antara Pertanian yang mana merupakan bidang yang sedang aku pelajari dan kegiatan berbahasa internasional nya bahasa Inggris. Terbesit ingin sekali mengembangkan kegiatan seperti ini di daerahku yang masih cukup jauh dan kurang inovasi dari pemuda-pemuda nya di sana. Selain kegiatan berbahasa yang merupakan suatu kegiatan penting interaksi makhluk hidup sehari-hari, kegiatan pertanian yang diusung dapat menciptakan kesinambungan antara alam dan kebutuhan manusia yang semakin lama semakin besar, selain itu pertanian dengan konsep sedekah menadikan sebuah pelajaran yang sangat penting bagi generasi muda supaya terbiasa dengan kemurahan hati dan keikhlasan memberi, kegiatan bernuansa pertanian seperti ini dapat menjadikan anak-anak daerah terpacu untuk mengolah lahan mereka sendiri di bandingkan di jual ke perusahaan dengan harga rendah. Ya cita-cita ku adalah membangun daerah ku dengan bekalan ilmu dan teknologi terbarukan berbasis edukasi pertanian.
Apabila dari masing-masing pemuda memiliki rancangan pertanian seperti ini makmurlah Indonesia bukan hanya pangan nya juga sikap dan prilakunya. Kegiatan semacam ini merupakan suatu pembinaan karakter saling berbagi yang telah di poles dengan kemajuan teknologi dan pemikiran. Sehingga terlihat sangat modern dan bergengsi di kalangan anak muda. *