Pinang Wakaf dengan Pinang

2 Min Read

Oleh: Nur Iskandar

Akhir pekan semalam, Sabtu, 24/10/20 pukul 16.00 Wib ada kunjungan orang muda Muhammadiyah ke Kampoeng English Poernama Agro. Kami berbagi success story. Muhammadiyah jangan ditanya lagi kisah suksesnya. Sudah eksis 100 tahun. Sudah banyak amal jariyahnya. Sampai punya universitas besar di mana mana. Hingga rumah sakit dan kebun kebun.

Di Keps Agro kami berbagi bibit pinang unggul buat tanah wakaf agar semakin produktif. Kami satu visi dan misi. Hendak selamat, bahagia, dan makmur dunia sampai akhirat. Di Muhammadiyah ada perwakilan di Badan Wakaf Indonesia, dari Kampoeng English Poernama Agro juga ada. Kami Mitra Badan Wakaf Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. Kami mulai action berwakaf produktif. Punya tanah yang luas lewat wakaf tanah. Pinang wakaf dengan tanaman pinang.

keps agro muhammadiyah.1

Kami juga pinang umat untuk berwakaf. Pembaca yang punya duit sila wakaf duit. Punya tenaga dan pikiran pun boleh wakafkan tenaga dan pikiran. PR kita ada 1 juta hektar tanah wakaf di Kalbar untuk diproduktifkan demi kemajuan, ketangguhan dan keselamatan umat.

Orang cerdas sadar wakaf. Sebab terputus amal ibadah anak cucu Adam setelah maut datang menjemput kecuali sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya…

Smart people doing better and the best. Start awal kami melangkah dengan pinang. Meminang Abang Kakak untuk terlibat wakaf produktif dengan pinang. *


Kontak

Jl. Purnama Agung 7 Komp. Pondok Agung Permata Y.37-38 Pontianak
E-mail: [email protected]
WA/TELP:
- Redaksi | 0812 5710 225
- Kerjasama dan Iklan | 0858 2002 9918
Share This Article
Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.