Oleh: Ambaryani
30 November 2020 sebuah TV Nasional menayangkan berita mengenai UMKM digital makin produktif pada masa pandemi. Dalam berita tersebut diulas bahwa di masa pandemi Usaha Mikro Kecil Menengah semakin giat meningkatkan produktivitas. Di masa pandemi, berbelanja online kemudian menjadi pilihan, jadi primadona. Hal itu yang kemudian dimanfaatkan pemerintah untuk mendorong UMKM agar dapat mengambil bagian untuk menjadi produsen, bukan lagi hanya menjadi konsumen.
Dekranas menggerakkan ibu rumah tangga di berbagai penjuru negeri untuk bergerak menggali potensi agar bisa menjadi jalan menambah pendapatan (ekonomi) keluarga di tengah realita banyak yang kehilangan pekerjaan karena pandemi. Ada yang mengisi waktu luang dengan membatik, membuat masker, membuat kerajinan tangan, dll.
Dekranasda Kubu Raya sejalan dengan gerak Dekranas. Dekranasda Kubu Raya menggalakkan ibu rumah tangga untuk belajar membuat kerajinan anyaman besek dan bakol. Dengan mendatangkan pengrajin bakol ke beberapa desa di beberapa kecamatan di Kubu Raya.
Gerakan menganyam terutama besek dan bakol sudah lama disosialisasikan ketua Dekranasda sekaligus Ketua Penggerak PKK Kubu Raya Rosalina Muda. Diungkapkan Rosalina Muda, jika Dekranasda siap menampung kerajinan anyaman untuk dipasarkan atupun didistribusikan. Hal ini diungkapkan Rosalina pada saat penilaian PKK-KKBPKKes di Desa Jangkang 1 Kecamatan Kubu 21 November 2019 lalu.
Gerakan menganyam lebih spesifik besek dan bakol terus didorong Dekranasda yang sinergi dengan himbauan Bupati Kubu Raya agar seluruh OPD di Kubu Raya melakukan upaya go green agar tidak lagi menggunakan kotak ataupun plastik sekali pakai dalam menyajikan makanan pada kegiatan ataupun rapat. Tujuan kebijakan ini untuk mengurangi sampah plastik.
Hal ini terdengar simple; Menggerakkan ibu rumah tangga untuk menganyam besek dan bakol. Tapi nyatanya menjadi bermakna ketika program didukung dengan sebuah kebijakan turunan kemudian menjadi gerakan sinergi dan mampu menghasilkan berbagai dampak positif.
Ibu rumah tangga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Bahkan mereka kemudian apat menggerakkan ibu-ibu rumah tangga lainnya.
Sekali dayung 2-3 pulau terlampaui. Gerakan ini menjadi program snow ball, yang kian hari kian gencar didengungkan. Tentu dengan harapan sinergitas ini dapat memberikan perubahan yang besar dimasa mendatang. (Penulis adalah Mahasiswa S2 Prodi Ilmu Administrasi Publik Fisipol Untan Pontianak).