Oleh: Dr Leo Sutrisno
Dalam tiga minggu terakhir ini, Pak Tua selalu kedatangan ‘tamu yang setia’.
Hampir setiap hari, sekitar jam makan siang seperti saat ini, ia selalu datang. Selain turut menikmati makan siang ala kadarnya. Yang seperti ini, Pak Tua dapat memakluminya karena memang berat bagi sebagian orang terkena dampak ‘physical distancing’.
Ia selalu melaporkan kejadian di sekitarnya. Tetapi, selalu diakhiri dengan kecaman, umpatan atau keluhan. Ini yang membuat Pak Tua mengangguk-angguk.
Akhirnya, Pak Tua tergerak untuk menimpali.
“Kawan, ini sudah hari yang ke-7 engkau datang ke sini dan menceritakan yang itu-itu terus. Saya ada saran, jika engkau ingin nyaman”
“O, tentu Pak Tua. Apa saran Pak Tua?!”
“Jika engkau ingin tidak terkena virus Corona, coba kau ubah kebiasaanmu itu. Selama tujuh hari engkau datang ke sini saya lihat tidak mencuci tangan dan kakimu. Tidak mamakai masker. Dudukmu selalu mendekat saya. Ketika batuk mulutmu tidak pernh engkau tutupi”
Tamu itu termenung kaget. Merasa ditegur.
Pak Tua melanjutkan,
“Daripada membuang waktu menunggu seseorang membersihkan seluruh jalan dari kerikil dan bebatuan, lebih baik engkau lindungi telapak kakimu itu dengan srandal bersol keras. Tentu engkau tidak akan banyak keluhan lagi di jalan”
(LS, Diadaptasi dari Burung Berkicau)
Pakem Tegal, 18 April 2020