in

Nama Jalan Indonesia untuk Pahlawan Nasional dan Daerah

IMG 20201002 WA0015

Oleh: Nur Iskandar

Sebagaimana Gajahmada berpikiran besar memperoleh banyak space nama jalan di seluruh Indonesia, saatnya kita berpikir, tokoh sekaliber Bung Karno dan Hatta juga mesti punya banyak space nama jalan di kota-kota Indonesia. Tak terkecuali penyumbang identitas bangsa seperti Fatmawati (Penjahit Sang Saka Merah Putih), WR Supratman – Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, serta Sultan Hamid II Alkadrie Sang Perancang Lambang Negara dan pengakuan kedaulatan RI dari Belanda disusul negara-negara asing lainnya. Kita perlu pikirkan keadilan nama jalan untuk semua tokoh pahlawan nasional dan pahlawan daerah.

Selama ini keliling Indonesia saya melihat banyak ruas jalan tanpa nama. Kenapa tidak memberikannya nama sehingga setiap warga yang lewat bisa mengenal ketokohan mereka. Bukankah penamaan jalan adalah sangat efektif sebagai monumen kejuangan kekinian? Mewariskan semangat kejuangan sampai ke masa depan. Begitupula nama bandara, pelabuhan laut, terminal antarnegara, terminal antar-kota, nama gedung bahkan aula. Banyak potensi belum disentuh dengan maksimal. Semoga jadi perhatian para pengambil kebijakan di Gedung Wakil Rakyat dan pejabat eksekutif yang menjalankan roda pemerintahan dan kenegaraan. *

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

IMG 20201002 WA0011

Dukungan Rakyat Pembelajar Sejarah Terus Mengalir tentang Sultan Hamid II Alkadrie dan Lambang Negara Elang Rajawali Garuda Pancasila

BERSELANCAR DI SEJARAH MALAKA

Berselancar di Sejarah Malaka