teraju.id, Tangerang – Ikatan Alumni Youth Exchange and Study (YES) yang bernaung di bawah Yayasan Bina Antarbudaya (AFS Indonesia) dalam rapat kerja nasional yang dibuka Direktur Eksekutif, Nina Nasution, Rabu, 5/4/17 menghasilkan rencana aksi tahun 2017 yang bertemakan literasi nasional. Tepatnya “Act Book Project”. Demikian diungkapkan Siti Dwi Karmila delegasi dari Chapter Pontianak kepada media online teraju.id dari arena rakornas.
Act Book Project dimulai dengan observasi, riset, kampanye dan penentuan titik lokasi di setiap provinsi di mana alumni YES berada di seluruh Indonesia. Tepatnya di 20 chapter Bina
Antarbudaya di 20 provinsi, termasuk outreach, atau biro alias cabang-cabang binaan ke-20 chapter tersebut sehingga mencakup seluruh wilayah nusantara. “Buku-buku yang terkumpul juga difilter,” ungkap Dwi Karmila, Koordinator Volunteer Development Binabud Chapter Pontianak yang juga guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri Kota Pontianak.
Terkait hari H penyaluran buku ke titik lokasi seperti misalnya sekolah atau komunitas-komunitas peduli literasi nusantara, juga diselenggarakan kegiatan entertein semisal kompetisi. Act Book Project ini ditutup dengan laporan pencapaian kegiatan.
Ikatan Alumni YES (Iyaa) di Chapter Pontianak yang mulai mengirim delegasi pada tahun 2014 masih dapat dihitung dengan jari. Apalagi returnee negeri Paman Sam itu di tahun 2017 sedang menempuh studi di perguruan tinggi luar kota sehingga praktis hanya ada satu dua orang saja yang masuk dalam kategori alumni YES.
“Act Book Project ini akan ditangani oleh alumni YES yakni Yeni Qatrunnada dan Asa Singa Nobessito didukung oleh Mba Uli yang merupakan alumni YES dimana ia kini menjadi PNS di jajaran Pemkot Pontianak,” ungkap Dwi Karmila yang baru saja kembali dari Alabama AS dalam rangka menyelesaikan pendidikan magisternya. Adapun volunteer Binabud di setiap Chapter, walaupun bukan alumni YES bisa membantu di dalam kepanitiaan.
Act Book Project dipilih sebagai rencana aksi 2017 karena merebaknya literasi media sosial yang dibanjiri ujaran kebencian, bahkan berita bohong alias hoax. Untuk itu pemuda dan pemudi Indonesia didekatkan dengan dunia baca buku-buku serius sehingga lebih mengakar pada pikiran logis alias nalar sehat. Pada gilirannya semangat literasi nasional melalui Act Book Project diharapkan bisa turut membantu menjernihkan situasi yang rawan akibat ujaran kebencian maupun hoax. (Nuris)