teraju.id, Pontianak – Balai Bahasa Kalimantan Barat Umumkan Pemenang Sayembara Penulisan Pelestarian Bahasa Daerah Berbasis Blog 2020
Panitia Sayembara Penulisan Pelestarian Bahasa Daerah Berbasis Blog menerima sebanyak 17 naskah untuk diikutsertakan dalam penilaian oleh tim juri. Subtema dari tulisan peserta sangat beragam dan menggambarkan khazanah budaya lokal di Kalimantan Barat.
Setiap tulisan peserta memiliki kekuatan dan keunikan masing-masing. Ini cukup menyulitkan tim juri untuk memilih tulisan terbaik di antara karya peserta. Namun, selayaknya sebuah kompetisi atau sayembara, juri harus memilih dan memutuskan para pemenang. Itu tentu saja setelah melalui pertimbangan matang dan berdasarkan kriteria penilaian serta persyaratan lomba.
Sayembara ini menitikberatkan kepada penggunaan kosakata lokal yang belum ada padanannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dengan harapan, Kalimantan Barat bisa menyumbang atau berkontribusi dalam memperkaya kosakata Bahasa Indonesia. Karena itu, penggunaan kosakata lokal yang belum ada padanannya dalam KBBI mendapat porsi penilaian tertinggi di antara kriteria lain.
Kami menyadari penggunaan kosakata tersebut tidak mudah sehingga beberapa peserta sulit memenuhi kriteria tersebut. Penggunaan kosakata itu tentu saja tidak sekadar formalitas atau hanya memenuhi persyaratan lomba, tetapi harus dinarasikan sehingga menjadi rangkaian cerita. Kaidah bahasa, kualitas foto, dan sudut pandang tulisan hingga pemilihan subtema juga menjadi dasar penilaian tim juri. Penilaian secara utuh dan menyeluruh tersebut untuk memastikan bahwa tulisan benar-benar layak dan enak untuk dibaca khalayak.
Karena berbasis blog, karya yang dinilai tim juri ialah naskah yang tertera atau dipublikasi para peserta di blog masing-masing. Kami mendapati, ada beberapa peserta tidak memuat utuh tulisan mereka, sebagaimana yang dipersyaratkan dalam sayembara.
Para peserta tersebut, di antaranya tidak mencantumkan daftar atau senarai kosakata lokal beserta artinya dalam bahasa Indonesia pada naskah di blog. Walaupun, teknis dan penyajiannya cukup bagus, tulisan itu kalah bersaing karena tidak mencantumkan senarai tersebut pada blognya.
Kami memilih blog sebagai wadah penulisan pada sayembara kali ini karena ingin lebih memperluas sosialisasi mengenai pelestarian bahasa daerah di Kalimantan Barat. Kami ingin memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini untuk meningkatkan kepedulian publik terhadap pelestarian bahasa ibu.
Karena itu, kami atas nama panitia dan tim juri mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh peserta. Keikutsertaan mereka merupakan bentuk kepedulian terhadap upaya pelestarian bahasa daerah di Kalimantan Barat.
Hal lain yang tidak kalah mengembirakan ialah para peserta sayembara berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Barat dan dengan latar belakang profesi dan pendidikan beragam. Ini menandakan gerakan literasi terus tumbuh dan berkembang di Kalimantan Barat. Kami berharap semangat ini terus terpelihara, bahkan semakin menguat setelah penyelenggaran sayembara ini.
Akhir kata, kami mengucapkan selamat kepada enam peserta yang terpilih sebagai pemenang sayembara. Pemenang I Donatus Budiono dengan judul tulisan “Notokng: Ritual Bersyukur Usai Panen Padi. Pemenang II Dwi Septian Alhinduan dengan judul tulisan “Seni Arsitektur Rumah Melayu, Tradisi Pindah Rumah, dan Upacara Adat Pernikahan Melayu Pontianak. Pemenang III Elsa Suryani dengan judul tulisan “Kentalnya Budaya Gotong Royong dalam Tradisi Pernikahan Masyarakat Melayu Sambas”. Pemenang IV Arpian Wahyudi dengan judul tulisan “Istilah-Istilah Ritual Adat Pernikahan Melayu Sekadau”. Pemenang V Issoykhum Supratmi dengan judul tulisan “Seluk-Beluk Menugal di Muh Suku Dayak Kualan”. Pemenang VI Bastian Arisandi dengan judul tulisan “Bejontakng”.
Semoga semakin termotivasi untuk melahirkan karya-karya terbaik pada masa mendatang. (*)
Pontianak, 28 Oktober 2020
Suharyanto, S.S., M.A.
Kepala Balai Bahasa Kalimantan Barat/Ketua Tim Juri Penulisan Pelestarian Bahasa Daerah Berbasis Blog 2020.(r)