teraju.id, Papua – Kepala BPH Migas Dr Ir Fanshurullah Asa, MT, Selasa, 26/2 sekira pukul 13.30 waktu setempat meresmikan SPBU BBM 1 Harga di distrik Abemaho, kabupaten Yalimo, Papua. SPBU ini urutan ke-123 dari 170 SPBU BBM 1 Harga target nasional per tahun 2019.
Abemaho merupakan daerah terpencil. Untuk mencapainya dari ibukota Jayapura mesti terbang 40 menit dengan pesawat bermesin ATR. Atau 2 hari perjalanan darat.
“BBM masuk Yalimo dari Timika. Dibawa dengan pesawat khusus. Dari Yalimo kemudian masuk mobil tangki, kemudian dibawa ke Abemaho,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan mewakili Bupati yang gagal mencapai lokasi SPBU akibat jalan terputus longsoran batu.
“Jalanan darat sangat sulit. Selain banyak tebing dan jurang, juga jembatannya tidak kuat untuk dilewati mobil tangki.”
Peresmian SPBU 1 harga di Abemaho ditandai dengan pengguntingan pita serta pengisian tangki mobil berbahan bensin dan solar.
“Ini bukti negara hadir untuk rakyatnya. Gunakan dengan baik subsidi ini demi peningkatan ekonomi,” harap Fanshurullah yang akrab disapa Ifan. Menurutnya, subsidi BBM 1 harga untuk daerah 3T mencapai 1 triliun. “Namun tak mengapa, sebab subsidi silang.
Karena Papua juga menyumbangkan banyak dana buat negara. Selain kayu, tambang, juga emas.”
Dengan SPBU BBM 1 harga, berlaku untuk bensin dan solar seharga standar. Bensin 6.150. Sedangkan harga pasaran sebelumnya bisa 25.000 hingga 30.000 per liter. Dan dengan BBM 1 harga, semen per sak biasanya 650.000 juga turun menjadi 500.000.
Kehadiran BPH Migas dan Pertamina disambut tarian khas Papua. Sebelumnya, Kepala BPH Migas juga monitoring penerapan sistem kupon di Wamena. (Nuris)