teraju.id, Pontianak – Yayasan Sultan Hamid pada rapat webinar masa pandemi Covid-19 telah memutuskan dibentuknya Institute Sultan Hamid II. Salah satu kerja nyata di awal Juli 2020 adalah penerimaan relawan (Recruitment Volunteer).
Ketua Yayasan Sultan Hamid yang juga Direktur Sultan Hamid II Institute, Anshari Dimyati, SH, MH mengatakan bahwa rekrutmen relawan ini dalam rangka memperjuangkan Sultan Hamid II (Sang Perancang Lambang Negara) sebagai Pahlawan Nasional. “Kami membuka kesempatan kepada seluruh pemuda/pemudi Indonesia untuk bergabung bersama kami di INSTITUT SULTAN HAMID II. Volunteer (Relawan) akan mendapatkan pembekalan Ilmu Sejarah berdasarkan Riset Ilmiah sehingga dapat memetik pelajaran berharga akan cinta Pancasila seperti tertanam dalam simbol Lambang Negara, Elang Rajawali – Garuda Pancasila.”
Kata pria yang juga dosen hukum Universitas Muhammadiyah Pontanak dan akrab disapa Bang Aan ini, “Daftarkan diri Anda di (WhatsApp): dirinya: +6281348737722 atau +628125710225 (Nur Iskandar) dan atau +6282150253415 (Turiman Faturrahman).”
Menurut alumni S1 Jogja dan S2 di Universitas Indonesia ini, “Kami tunggu keikutsertaan pemuda-pemudi Indonesia untuk bersama-sama melakukan perjuangan pelurusan sejarah bangsa kita. Untuk meletakkan penghormatan setinggi-tingginya kepada Pahlawan kita, Sang Perancang Lambang Negara – Garuda Pancasila, Sultan Hamid II.”
Peserta yang mendaftar diikutsertakan pada Webinar Asosiasi Guru Sejarah Seluruh Indonesia (AGSI) pada 5 Juli 2020 dan seminar nasional bersama DPR-MPR tertanggal 11 Juli 2020. Selanjutnya peserta rekrutmen terbuka Sultan Hamid II Institute akan diberikan pembekalan khusus dengan lini sejarah Indonesia. (kan)
Infografi agenda:
- 5 Juli 2020, Webinar (Virtual Meeting) Yayasan Sultan Hamid II bersama Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI).
- 11 Juli 2020, Webinar (Virtual Meeting) Yayasan Sultan Hamid II bersama DPR-MPR RI, serta Para Pakar Sejarah Indonesia.
- 12 Juli 2020 (Tepat 107 Tahun Sultan Hamid II), Pembekalan Materi Sejarah kepada Relawan (Volunteer) Institut Sultan Hamid II.
