Oleh: Nangdua Debora Oktariani*
Perjalanan luar biasa ini dimulai 5 Januari 2020, setelah melewati semua proses yang panjang. Meninggalkan semua kenyamanan di rumah selama tiga bulan untuk pergi belajar, tentunya mencari pengalaman baru, serta semua aspek nilai nilai kehidupan di negeri yang terkenal dengan sjarahnya itu. Pertama kali saya mendarat di Italia, tepatnya di Roma 6 Januari 2020, saya langsung dijemput seorang Volunteer AFS Italia bernama ‘Camila’ bersama 2 orang siswa pertukaran pelajar lainnya dari India dan Irlandia. Kemudian kami berangkat menuju hotel untuk melakukan orientasi dan besok nya kami dijemput oleh Host Family (Keluarga angkat) ke tempat placement (penempatan) kami selama menjalankan program di Italia. Saya ditempatkan di Passo Corese sebuah kota kecil di provinsi Rieti yang berjarak 15 menit dari Roma. Menjadi AFS-er dan menjadi “the world Citizen” menjadikan saya lebih mandiri di segala aspek. Terutama Untuk minggu pertama, saya belajar bangun lebih awal untuk mempersiapkan diri pergi ke sekolah, mengurus semua keperluan saya sendir walaupun terkadang saya pusing karena berbicara bahasa asing satu hari penuh. Saya juga mendapat banyak teman baru! Bukan hanya dari Italia saja tapi dari seluruh dunia!
Rabu 8 Januari 2020, hari pertama saya di sekolah Italia. Sekolah Italia memiliki berbagai macam fasilitas digedungnya yang membuat Area sekolahnya sangat luas mereka juga mengijinkan siswa-siswinya berpakaian bebas. Yang menjadi tantangan pertama saya adalah berkomunikasi di sekolah karena saya tidak mengerti apa yang dijelaskan guru di kelas karena mereka menggunakan bahasa Italia. Jadi saya Meminta teman atau guru saya yang bisa berbicara bahasa Inggris untuk menerjemahkan. Dan tantangan lainnya saya juga kesulitan untuk berkomunikasi dengan tetangga dan beberapa teman saya karena mereka hanya berbicara bahasa Italia kemudian Host mom ( ibu angkat) saya memasukan saya di tempat les bahasa Italia di dekat rumah saya dan itu luar biasa membantu saya cepat berbahasa Italia. Saya juga banyak menjelajahi bangunan bangunan bersejarah di Roma bersama teman teman saya seperti Colosseum, Fontana di trevi, Pantheon, roman forum, Spanish steps, Piazza di Spagna, Altare della patria, Arch of constatine, Piazza del popolo, dan Gianicolo Roma.
Hari-hari terakhir saya di Italia Bukan hari-hari yang menyenangkan. 9 Maret 2020, saya mendapat email dari AFS Italia bahwa kepulangan saya ke Indonesia harus dipercepat, menurut rencana awal saya akan kembali ke Indonesia pada 2 April 2020, tetapi dipercepat karena kondisi Italia yang masuk zona merah disebabkan COVID- 19. Semua sekolah toko ditutup dan jalan menjadi sepi. Dan saya bisa melihat secara langsung seberapa cepatnya situasi berubah, pada 8 Februari 2020 saya ingat ada seorang warga Italia yang dinyatakan positif COVID-19 (Corona virus) dan hanya dalam sebulan keadaan berubah drastis karena wabah Corona yang terjadi membuat semua kota menjadi kota hantu, dan sedikit demi sedikit menyebar dengan cepat ke seluruh negeri. Setelah itu semua siswa pertukaran pelajar dipercepat kepulangannya demi kesehatan kami. kata “selamat tinggal” menjadi sulit untuk diucapkan, ini bukan akhir yang bagus untuk mengakhiri program pertukaran saya walaupun pada akhirnya saya harus kembali juga .Tapi saya tetap bersyukur karena bisa berada di italia dan “SHOW THE WORLD HOW BEAUTIFUL INDONESIA IS”.
Saya juga mengucapkan terima kasih pada KBRI di Roma yang sudah mengantarkan saya dan teman teman pertukaran pelajar dari Indonesia lainnya ke bandara Fiumicino Roma.(*Penulis adalah peserta Progra Pertukaran Pelajar Bina Antarbudaya – AFS ke Italia)