Oleh: Farninda Aditya
“Abang dah kerje, Dek”, itulah yang dikatakan, Leon mahasiswa dari Hambrug Universitat, Jerman. Tentu saja bahasa dan logat Melayu yang bisa dia sampaikan membuat kami di Club Menulis tertawa. Selain kalimat ini memang sedang “slang” di Pontianak, penyampaian Leon, sangat pas sekali!
Mahasiswa yang berminat pada kajian hukum adat ini, mengatakan hal tersebut bukan untuk melamar satu di antara anggota Club. Ia hanya mempraktikan bahasa Melayu yang ia dapatkan dari teman-temannya, di Kampoeng English Purnama. Leon bersama temannya, Carina, saat ini sedang menjadi Volunteer di Top Indonesia. Mereka mencari informasi mengenai Kalimantan Barat.
Dia mengaku tertarik dengan Asia Tenggara, ia merasa ada “connect” dengan bahasa Indonesia.Ia juga melakukan perjalanan di berbagai daerah Indonesia. Setidaknya ia sudah pernah tinggal 1 tahun di Indonesia.
Menurut Mbak Dwi dari Top Indonesia, Leon memang giat belajar. Ia mengulang bahasa-bahasa yang baru diketahuinya. Bahkan, ia pandai bahasa Mandarin. Namun, menurut Leon, bahasa Indonesia lebih menarik. Sebab, selain bahasa Indonesia dan Mandarin, ia juga bisa bahasa Thai. Ia pernah mengunjungi saudaranya di Thailand, dan belajar bahasa Thailand. Namun, bahasa Indonesia lebih “kawin” dengannya.
Ya, meski “Abang dah kerja dek”, bukan diutarakannya untuk melamar gadis di Pontianak, setidaknya kalimat yang sedang trend di Pontianak tersebut bisa diandaikan bahwa Leon sedang melamar bahasa Melayu di Pontianak.
Dan, keseriusannya itu ia buktikan dengan bahasa Melayu lainnya. Satu di antaranya,
“Mak kase belonggok”.