in

Apresiasi Karya, dan Semangat Masa Depan

IMG 20200121 085612 011

Oleh: Kautsar Nabil*

Kamis, 16 Januari 2020. Hari apakah ini? Hari bersejarah? ya! Hari Apresiasi? ya! Hari yang bisa kami katakan “Diakuinya” karya kami oleh dosen kami? Ya!

Hari yang akan kami kenang sebagai Apresiasi bagi karya kami, yang mungkin sebagian besar dari kami adalah orang yang merayakan hasil karya pertamanya.

Hari ini adalah hari pemberian apresiasi oleh dosen kami. Beliau mengapresiasi hasil kerja keras kami, hasil karya kami, dalam membuat buku, khususnya 5 kelas yang ada di Prodi Pendidikan Agama Islsm (PAI) FTIK IAIN Pontianak.

Mahasiswa semester I, dari kelas PAI A, B, C, D, dan E, membuat buku ±200 buku. Jumlah yang menakjubkan! Mengapa menakjubkan? Tentu saja menakjubkan! ini adalah semester pertama kami. Semester yang  orang-orang akan berkata kepada “Semester satu? Maba? Bisa apa? Menghasilkan karya? Ngigau ya mereka? Mereka tu masih layu, baru mau berkembang, belum ada buahnya.”

Kami down? apakah kami masih menganggap diri kami adalah sesuatu yang layu dan tak bisa menghasilkan buah (Karya)? saya katakan! Bungkam mereka dengan 200 buku kita ini! Yang merupakan hasil kerja keras kita sendiri! Hasil susah payah sendiri! Buah yang kami hasilkan dengan berbagai cuaca (rintangan) yang menerpa kami semua!

Pada hari ini  kami menyadari, bahwa tidak ada yang tidak mungkin, semuanya adalah tentang kapan anda memulai bukan tentang anda itu bisa atau tidak! Tentunya hari ini adalah suatu hal yang sangat luar biasa dan sangat berharga bagi kami bagaimana tidak, kami hanyalah mahasiswa semester satu yang tentu bisa dikatakan belum kenyang dengan dunia penulisan, tetapi pada hari ini kami membuktikkan bahwa kami bisa. Kami memang benar-benar melakukannya, kami menyongsong masa depan kami dengan menghasilkan karya sendiri. Bukankah ini hal yang sangat positif? pada usia saya dalam dunia penulisan yang masih sangat belia, saya seolah-olah sudah melangkahkan kaki ke depan gerbang  dengan bekal satu buku yang saya hasilkan ini! dan tentu akan saya usahakan untuk terus mengembangkan hal tersebut.

Bukankah pantas pada suatu saat nanti, kami menceritakan kepada anak cucu kami bahwa pada semester 1 saja kami telah menghasilkan masing-masing satu buku? Kenapa tidak?

Saya juga menyadari bahwa tidaklah seseorang itu bisa dikatakan berkembang, sebelum ia terjun menebas semua kesulitan dalam menghasilkan suatu karya. Pada usia mereka yang masih sangat muda (dalam dunia baca-tulis), pada usia yang mana mereka masih sering diremehkan, tetapi pada hari ini, mereka membuktikkan dengan karya mereka masing-masing!

Menulislah wahai pemuda dan pemudi, jauhkan dari benak kalian kata tidak bisa, lakukanlah. Tebaslah segala kelayuan yang ada! dan berbuahlah sesuai kehendak kalian! sebagaimana sebagian perkataan orang , “Jasad kita akan hilang ditelan bumi, namun pena dan tulisan tetaplah “abadi”.

Contohlah para ulama yang telah mendahului kita, jasad mereka tak ada di sini! tetapi kita selalu menyebut-nyebut namanya, karena apa? Karena Pena dan tinta!

(*Mahasiswa PAI FTIK IAIN Pontianak)

Written by teraju.id

IMG 20200121 084830 793

Kapolda Kalbar Pimpin Pengambilan Sumpah Panitia dan Peserta Seleksi Pendidikan Polri

IMG 20200121 090245 201

Perayaan Natal Bersama Pemuda Dayak Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono Glorakan Semangat Persatuan