Oleh : Yusriadi
Corona telah membawa dampak pada kehidupan masyarakat. Banyak perubahan terjadi. Banyak masalah muncul. Tapi banyak juga hal baik dan positif bisa diambil.
Pae sekeluarga yang tinggal di sebuah kampung di hulu Sambas, Kalbar, bisa merasakannya. Pada pertengahan Maret 2020 ketika covid-19 mulai menyerang dan pelbagai tindakan untuk mengatasinya dipilih, muncul imbauan untuk melakukan antisipasi.
Pae sekeluarga berpikir tentang keperluan makan yang mungkin akan susah diperoleh. Oleh karena itu mereka mulai menggarap lahan perkarangan.
Lahan yang sebelumnya untuk rumput sapi, mereka bersihkan, cangkul dan taburi dengan pupuk kandang. Lalu, jenis sayur mayur ditanam. Ada singkong, kangkung, keladi, perenggi, cabe, terung. Agar aman dari kaisan ayam, bagian tertentu dipasang pagar dari jaring plastik, yang disebut warin.
Kamis, akhir Juli, kami pulang kampung. Saat tiba di rumah Pae, kebun ini menyita perhatian. Daun singkong, keladi dan kangkung yang segar-lebar, buah pepaya bergelayutan dan satu dua menguning, serta perenggi yang merayap liar. Dua buah perenggi sebesar kepala menggolek. Keren.
“Itu…kemarin-kemarin udah berapa biji diambil untuk sayur,” cerita Pae.
Tak habis-habis saya takjub. Alhamdulillah…barakallah.Kini, jelas Mae tak perlu repot cari sayur. Tak payah jauh di kebun. Tak payah juga beli. Inilah salah satu cara menyikapi masa corona yang bisa dicontohi. (30/7/2020).