Oleh: Tuti Alawiyah
Konon, dikisahkan kata “Carpe Diem” merupakan nama tempat bersenang-senang yang dilakukan oleh masyarakat Joseon, Korea Selatan. Masa dulu itu merupakan tempat untuk berpesta pada zaman mereka dijajah oleh Jepang.
Carpe Diem artiannya Nikmatilah waktumu. Begitu zaman ini, yakni anak muda dan mahasiswa rekreatif, sukanya bersenang-senang, liburan, berpesta dan hidup dalam keglamoran. Jika mereka pada masa itu bersenang-senang menikmati waktunya agar bersemangat menghadapi penjajah, maka generasi saat ini bersenang-senang dengan teknologi yang semakin canggih dan melupakan masalah politik, ekonomi hingga sosial dan budaya.
Seperti yang kita ketahui saat ini, generasi yang terlahir tahun 1980-2000 merupakan generasi millenial. Generasi yang dimana sudah diperkenalkan internet, sudah ada handpone dan TV berwarna.
Nikmatilah waktu kita. Kukira memiliki pengertian yang baik jika mengerjakan sesuatu bermanfaat. Bagaimana jika menikmati waktu untuk hal yang sia-sia. Hal yang dimana ketika anak muda sedang malam minggu, senang main game, senang nongkrong di cape, restoran atau mega mall.
Apalagi yang bisa dilakukan jika cara hidup sudah menjadi kebiasaan. Menikmati waktu luang untuk berpesta itu biasa. Biasa dan perlu juga sebagai rekreasi kepenatan dalam hidup. Namun, bagaimana jika hal biasa menjadi sebuah kebiasaan yang tak bisa ditinggalkan. (*)