Oleh: Mita Hairani
Banyak orang yang mengidentikan tingkat kedewasaan seseorang dengan usianya. Orang yang sudah menginjak usia sekitar 20 tahunan ke atas dianggap sudah dewasa dan mampu untuk hidup mandiri. Semakin tinggi usia seseorang maka akan semakin dewasalah ia. Padahal sebenarnya usia bukanlah tolak ukur kedewasaan seseorang.
Pernahkah kalian mendengar kata kata bijak yang dilontarkan dari mulut seorang anak kecil? Jika belum kalian wajib membuka youtube dan menonton video Alwi Assegaf, artis cilik pemeran figur Kian Santang yang namanya selaras dengan judul film yang diperankannya.
Di usianya yang ke 5 tahun, artis cilik tersebut mampu membuat sang presenter sebuah acara sejenak lupa akan pertanyaannya. Alwi menjawab semua pertanyaan host dengan bijaksana dan di usianya yang ke-5 tahun ia sudah mampu menceramahi presenter tersebut. Selain Alwi, tentunya ada banyak anak yang seperti itu tanpa kita ketahui.
Membicarakan Alwi, saya jadi teringat masa kecil. Ketika kecil saya selalu ingin menjadi orang dewasa. Saya berpikir, saat jadi orang dewasa saya akan dapat melakukan apapun yang diinginkan tanpa harus terikat aturan yang mengikat anak-anak. Aku berpikir bahwa orang dewasa itu pasti punya pikiran yang lebih baik dari anak-anak. Aku merasa apapun yang mereka lakukan pasti sudah dipikirkan dengan matang terlebih dahulu. Orang dewasa itu pasti jauh lebih hebat daripada mereka yang lebih muda sehingga saya meletakkan kepercayaan yang besar kepada orang dewasa.
Namun setelah sampai usia 20 tahun yang katanya memasuki usia dewasa, saya sadar bahwa persepsi dulu tentang kedewasaan berubah. Tidak semua orang yang usianya terbilang tua memiliki sifat-sifat kedewasaan. Termasuk juga saya. Saya merasa belum bisa menjadi orang yang dewasa seperti yang dipikirkan ketika kecil.
Banyak orang dewasa yang tak mampu berpikir dewasa. Ada yang sukar menahan diri, sering bicara asal keluar, bertindak tanpa memikirkan orang lain, dan masih banyak lagi yang menandakan sukar berkembangnya mental kedewasaan. Hal ini berarti kita tak bisa menakar kadar kedewasaan seseorang dari usia. Orang dewasa memang harus senantiasa belajar dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki agar berguna bagi orang lain. Orang dewasa harus mampu berpikir dengan otak dan hati. Harus memiliki mental yang kuat dan daya fikir visioner.
Tak semua orang yang sudah memasuki usia dewasa memiliki sifat-sifat kedewasaan seperti tersebut di atas. Maka dari itu, dewasa bukan tentang usia, namun tentang seberapa mampu seseorang beradaptasi dengan lingkungan dan memunculkan sifat-sifat kedewasaan dalam dirinya.