Diskusi Buku Sebagai Bentuk Mengekspresikan Kemerdekaan
Oleh: Tengku Vriska Adelia Putri
Semarak perayaan Kemerdekaan Indonesia berlangsung meriah dipelosok Nusantara. Ada banyak cara untuk mengeskpresikan hari kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia, yang paling umum dilakukan dengan mengadakan upacara dan lomba 17-an. Namun Komunitas Khaltulistiwa Membaca merayakannya dengan membaca dan berdiskusi buku.
Komunitas Khaltulistiwa Membaca merupakan komunitas baru di Pontianak yang bergerak dibidang literasi. Komunitas Khatulistiwa Membaca didirikan berdasarkan inisiatif sang Founder yang ingin menciptakan lingkungan dimana minat membaca dapat ditumbuhkan serta dikembangkan.
“Memiliki niat yang kuat saja tidak akan cukup untuk membuat minat membaca konsisten karena niat atau motivasi seringkali naik dan turun, karenanya lingkungan yang supportif sangat perlu diadakan agar motivasi untuk memulai kebiasaan membaca dapat dipertahankan”tutur Dery Athama Putra selaku Founder dan Ketua.
Berkaitan dengan perayaan Kemerdekaan Indonesia, komunitas ini percaya bahwa membaca adalah usaha untuk memerdekakan pikiran. Kebiasaan membaca adalah perwujudan kemerdekaan berpikir dengan memahami fenomena berdasarkan fakta logis. Pengamat politik Budiman Sudjatmiko dalam cuitan di akun Twitter pribadinya mengatakan “Tanpa buku tak ada para pejuang dan pemikir kemerdekaan. Kemerdekaan Indonesia adalah imajinasi para pejuang bangsa. Berdialog dengan rakyat dan bersama-sama menyimpulkan tindakan historisnya”.
Mari memerdekakan pikiran dan diri dari ketidaktahuan dengan membaca. Dirgahayu Republik Indonesia ke 74!