Oleh: Ambaryani
Senin subuh kemarin, saya membulatkan tekad untuk melewati jalan sawit. Sebelum-sebelumnya, saya maju mundur lewat jalan ini kalau sendiri. Tapi, setelah mendapat kabar dari teman kantor, Anggi, kalau 2 hari terakhir Kubu hujan, membuat saya berpikir sekian kali untuk lewat jalan Jangkang.
Saya membayangkan jalan Jangkang akan super licin diguyur hujan 2 hari berturut-turut. Jalur Pinang Luar, sawit Bintang masih lumayan. Walaupun kondisi jalannya berbatu dan lubang besar di sana-sini. Setidaknya, jalannya tidak licin.
Jalan Pinang Luar, dulu lebih parah saat akhir tahun 2017. Sekarang sebagian lubang besar sudah ditambal sulam. Agak lumayan. Saya yakin dengan jalur ini, karena beberapa teman yang mobile Kubu-Pontianak banyak memberi rekomendasi melalui jalur ini. Sedikit lebih enak dilalui dibanding jalur darat lain jika sedang musim hujan. Dan ternyata benar terkaan saya. Begitu saya sampai kantor, Bu Camat bercerita pengalaman beliau ke Kubu hari Minggu Siang.
“Bu Ambar…saya sama bapak jatok 2 kali di Jangkang, sakit semua rasanya badan saya ni. Dari rumah jam 8 pagi, sampai Kubu pas orang adzan dzuhur,” kata Bu Camat sambil memegang bagian lengannya yang terasa sakit.
Kata beliau, jalan Jangkang licin. Selain itu, ada beberapa lubang tergenang air yang tak bisa diprediksi kedalamnnya. Dan saat dilewati, lubangnya dalam. Itu yang membuat pak camat dan bu camat jatuh.
Beberapa ibu-ibu PKK desa yang senin pagi hadir di aula kecamatan juga menceritakan hal yang sama. Jalannya super. Hal itu membuat beberapa ibu-ibu PKK desa jauh, hadir terlambat dalam kegiatan pembinaan PKK desa.
Semoga saja jalan Jangkang akan segera diperbaiki seperti jalan Sungai Bulan. Sudah banyak pasir yang ditumpuk-tumpuk di sepanjang jalan Jangkang.
Dan semoga pasir itu akan segera bertemu dengan semen dan bahan lainnya. Sehingga jalur Sungai Bulan-Jangkang akan mudah dilewati walaupun sedang.musim hujan. Amin.